TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG - Nasi padang sudah tentu membuat lidah "bergairah", terutama bagi penggemarnya.
Lumuran kuah gulai serta bumbu rendang di atas nasi hangat siap tersaji di meja makan.
Di tempat asalnya yakni Sumatera Barat, Anda bisa menemukan nasi padang di berbagai sudut.
Bisa di Warung Nasi Ampera atau Rumah Makan/ Restoran Padang.
Namun, tahukah dua tempat penjual nasi padang tersebut ternyata berbeda konsep?
Penjual Warung Nasi Ampera Silaing Glas di Padang Panjang, Kholyvia (38) dan supir rental mobil dari Travel Agent Let's Go, Iwan (36) mengungkapkan bahwa dua tempat menjual nasi padang tersebut berbeda.
"Kalau di Warung Ampera makanannya biasa nasi dihidangkan bersama lauk pauk dan sayuran. Kalau Rumah Makan/ Restoran Padang lauknya disajikan pakai piring kecil," kata Kholyvia kepada KompasTravel saat ditemui di Warung Nasi Ampera Silaing Glas, Padang Panjang, Sumatera Barat, Jumat (7/10/2016) siang.
Ia menyebutkan, pembeli nasi padang di Warung Nasi Ampera diharuskan untuk memilih lauk pauk yang diinginkan di etalase.
Sementara itu, di Rumah Makan/ Restoran Padang, pembeli cukup langsung duduk di kursi dan menunggu nasi serta lauk pauk disajikan.
"Biasanya di Rumah Makan/ Restoran Padang pembeli dihidangkan piring kecil, nanti dikasih lauk-lauk seperti ayam gulainya dua potong, ayam rendangnya dua potong, jadi terserah pembeli mau pilih yang mana untuk dimakan," tambahnya.
Iwan menyebutkan tempat Warung Nasi Ampera dan Rumah Makan/ Restoran Padang menempati ruang berbeda ukuran.
Warung Nasi Ampera menempati tempat yang relatif kecil, sementara Rumah Makan/ Restoran Padang memiliki tempat yang luas dan besar.
"Kalau secara harga Warung Nasi Ampera itu lebih murah dibandingkan Rumah Makan/ Restoran Padang. Kalau Ampera itu warung-warung kecil. Kalau di Rumah Makan/ Restoran Padang, itu sudah pasti di ruko," jelas Iwan kepada KompasTravel.
Menurutnya, Warung Nasi Ampera lekat dengan konsumen yang beragam dari kelas ekonomi bawah hingga atas. Sementara, Rumah Makan/ Restoran Padang cenderung hanya diminati oleh kalangan atas.
"Warung Nasi Ampera di tengah kota dan pasar banyak. Pedagang-pedagang, karyawan, dan bahkan tukang ojek banyak yang makan di sana. Alasannya lebih murah. Kalau Rumah Makan/ Restoran Padang biasanya segan mau masuk untuk makan," ujar laki-laki asal Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu.
Penulis: Wahyu Adityo Prodjo