TRIBUNNEWS.COM - Negeri barat sering kali terkenal akan kehidupan yang individualis.
Namun, citra itu bisa dibilang tak akan Anda temukan bila singgah di kota Melbourne, Australia.
Majalah The Economist sejak 2011 mendapuk kota ini sebagai tempat paling layak huni di dunia.
Beberapa faktor di antaranya adalah Melbourne punya karakter warga yang guyub dan hangat.
Berikut ini beberapa beberapa kebiasaan jempolan Melbournians, sebutan untuk penduduk Melbourne, yang dirangkum Kompas.com ketika berkunjung ke sana dalam acara Tourism Australia dan Garuda Indonesia's Media Trip di Melbourne, Australia, pada 19-26 September 2016:
Sopan dan hangat
Kebiasaan mengucapkan “terima kasih” masih sangat kental terasa di antara Melbournians. Kedua kata itu menciptakan suasana hangat dan kekeluargaan ketika Anda bepergian di sana.
Setiap kali pelayan restoran mengantarkan pesanan, ia akan berterima kasih karena Anda mau menerima hidangan mereka. Staf di restoran dan kafe pun tak akan sungkan mengajak bicara pelanggannya, baik terkait menu maupun hal lain.
“Pelanggan diperbolehkan duduk berlama-lama di restoran besar atau kedai kecil sekalipun. Mereka tidak akan pernah menyuruh Anda pulang,” kata Douglas, pemandu tur dari Visit Victoria yang ditemui oleh Kompas.com.
Thinkstock
Inilah salah satu kelebihan kedai kopi. Walau hanya memesan satu cangkir, Anda sudah sah untuk duduk lama di sana.
Saat jalan kaki dan tidak sengaja menabrak seseorang, orang itu yang justru akan tersenyum ramah dan meminta maaf pada Anda. Kejadian kecil ini tak akan mengundang masalah selama wisatawan tidak membalas dengan kurang ajar.
Kekeluargaan
Penduduk Melbourne gemar mengundang orang-orang terdekat ke rumah. Mereka suka mengadakan pesta koktail atau hanya sekadar kumpul-kumpul.
“Bisa dibilang, kami mengenal dekat tetangga kami,” ujar Douglas.