Sayang, tak ada akses ke tingkat satu, atau tingkat paling bawah, yang bisa dicapai langsung oleh pengujung.
Padahal, menurut Kades Haruyan Dayak, yang juga Ketua Organisasi Masyarakat Adat Dayak HST, di tingkat paling bawah itu air terjunnya paling indah, karena lebih tinggi dan lebar. Dari tingkat paling bawah pula, bisa melihat tingkatan-tingkatan air terjun lainnya.
Kades berharap,pemerintah kabupaten maupun provinsi, melalui program pariwisata bisa mengembangkan potensi wisata alam ini.
“Paling tidak membantu akses jalan yang lebih mudah. Seperti dengan memapas dan meratakan jalan yang terlalu menanjak. Serta memberi batu split pada jalan yang masih licin karena hanya berupa tanah merah agat tak becek saat hujan," ucapnya.
Sedangkan akses jalan ke air terjun, jelas Kades, bida dibangunkan tangga beton, baik untuk menuruni bukit, maupun akses ke antar tingkat air terjun.
“Kami yakin, jika potensi ini dijadikan objek wisata yang aksesnya lebih mudah, akan berdampak positif pada perekonomian warga,”kata Suhadi Anang, yang mengaku sudah menyampaikan hal tersebut, di Musrenbang tingkat kecamatan beberapa waktu lalu.(*)