TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai celah promosi digencarkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk selling Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
Kali ini, kementerian yang dinahkodai Menpar Arief Yahya itu mensupport perjalanan insentif yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara dari Cina, Jepang, Saudi Arabia, Taiwan dan Malaysia ke tanah air.
Dukungan ini dilakukan melalui Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara melalui Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah dalam acara Kegiatan Farewell Dinner Tiara Sentosa Tours di Lombok, 17-19 Februari 2017.
”Peserta kegiatan ini 120 wisatawan, dan akan eksplorasi Lombok selama 3 hari 2 malam. Mereka semua menikmati keindahan pesona pantai Senggigi Lombok, juga destinasi lain. Ketika mereka happy, sudah hampir pasti mereka akan mengajak wisman asal negaranya untuk datang ke tanah air,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti.
Menurut Esthy, peserta kegiatan ini sangat berpotensi untuk mendatangkan Wisman ke Lombok dan Indonesia. Itu karena, mereka yang hadir adalah pemilik travel agent yang menjadi rekanan Garuda Indonesia dalam menjual paket wisata ke Indonesia.
”Apalagi pada tahun 2015, pesona keindahan Lombok diakui dunia. Dua penghargaan diraih di ajang World Halal Travel Awards (WHTA) 2015. Lombok juga sebagai Worlds Best Halal Tourism Destination (Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia) dan Worlds Best Halal Honeymoon Destination (Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik Dunia). Penghargaan tersebut terus memberi dampak positif pada industry Pariwisata di Lombok tahun 2016,” kata Esthy.
Bahkan, lanjut Esthy, keseriusan dari pengembangan industri wisata halal itu dibutikan dengan terbitnya Pergub Nomor 51 tahun 2015 tentang Wisata Halal dan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pariwisata Halal. ”Lombok juga terus menggenjot Go Digitalnya dengan pemanfaatan social media resmi pemerintah Nusa Tenggara Barat seperti @visit_lombok menjadi salah satu bukti keberhasilan sosial media dan media mainstream meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Selain Pantai Senggigi, Lombok juga punya destinasi indah lainnya diantaranya adalah Gili Lombok, Gili Kedis, Senggigi yang awalnya tidak terlalu familiar bagi masyarakat. ”Kini kita semua harus menjaga keindahan destinasi kita, termasuk menjaga pantai agar tidak membuang sampah sembarangan yang bisa merusak lingkungan dan keindahan pantai,” ujar dia.
Sekadar informasi, mengenai jumlah kunjungan, data mengenai wisatawan mancanegara mencakup semua wisatawan mancanegara yang tiba di Indonesia melalui bandara, pelabuhan dan melalui darat. Ada 93 pintu kedatangan yang berada diseluruh wilayah Indonesia, 65 diantaranya adalah pelabuhan, 24 adalah bandara dan 4 melalui darat.
Empat bandara utama adalah Soekarno-Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Bali), Polonia (Medan) dan Sekupang (Batam). Selain itu, berdasarkan data BPS, bulan Juli merupakan puncak tertinggi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Lombok melalui Bandara International Lombok Praya.
Pada bulan Juli 2015 sebesar 5,341 dan pada Juli 2016 sebesar 9,698 artinya mengalami kenaikan sebesar 81,58% Sedangkan data yang dimiliki dari Asiste Deputi Analisis Data Deputi Pengembangan Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara, jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke NTB pada tahun 2015 sebanyak 2.594.704 dan pada tahun 2016 sebanyak 2.600.000. Target pada tahun 2017 sebanyak 2.640.000.” Gol-nya adalah lewat kegiatan ini, Kementerian Pariwisata berharap dapat meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia melalui kegiatan promosi perjalanan insentif,” tandas Esthy.