Pemandu wisata kami, Paul menjelaskan sejarah kuil.
Raja pada saat itu meletakkan relik Buddha di atas tubuh gajah putih atau white elephant shrine.
Sang raja berkata, di mana pun gajah ini berhenti, di tempat berhentinya itu akan dibangun kuil.
Gajah itu ternyata naik ke Doi Suthep Hill kemudian berkeliling hingga tertidur.
Sang raja kemudian membangun kuil di sana.
Pada pemerintahan selanjutnya, kawasan itu diperluas dan menjadi semakin megah.
"Sekarang terus berkembang dan kami rawat. Semakin banyak orang berkunjung ke sini," ujar Paul.
Wisatawan yang turun dari kuil, tidak lagi melalui lift, tapi menuruni tangga sisi kiri kuil.
Tangga sepanjang sekitar 200 meter itu berujung di tempat warga berjualan souvenir.
Di sekitarnya, sudah menunggu angkutan umum yang akan membawa kita ke pusat kota Chiang Mai yang memerlukan waktu tempuh sekitar 45 menit. (*)