(TribunTravel.com/Apriani Alva)
TRIBUNNEWS.COM - Gunung Sinabung kembali mengamuk.
Ya, akibat erupsinya, gumpalan awan panasnya pun menghalangi sinar matahari.
Dilansir TribunTravel.com dari laman Kompas.com, beberapa desa di kaki Gunung Sinabung yang mengalami gelap gulita di antaranya Desa Sigarang-garang, Desa Payung, Selandi Baru dan Laukawar.
Hujan abu dan pecahan material vulkanologi melanda seluruh kawasan gunung.
Baca juga: 8 Tahun Terakhir, Hari Ini Letusan Paling Dahsyat Gunung Sinabung
Titik terparah yang mendapatkan dampak dari meletusnya Gunung Sinabung adalah Desa Gurki, Payung, dan Sukandebi
Sementara warga penghuni Desa Naman telah diungsikan ke
Desa Ndeskati.
"Dari jam 08.30 pagi hingga saat ini masih seperti jam 12 malam. Awan panas masih berlangsung terus. Abu pun semakin tebal, Desa Gurki dan Payung butuh masker," kata Hasan Tarigan, warga Desa Perbaji, yang dikonfirmasi Kompas.com, Senin (19/2/2018).
Penduduk dan warga sekitar diminta untuk menjauhi zona merah atau wilayah larangan.
Wilayah tersebut merupakan area tanpa aktivitas dalam radius 3 kilometer daru puncak, dalam jarak 7 kilometer untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 kilometer untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.
Berbagai foto dan video beredar di Instagram memperlihatkan penampakan semburan awan Gunung Sinabung.
Sebelum menutupi sinar matahari, awan tersebut terlihat menyerupai tornado.