TRIBUNNEWS.COM, BANGKA – Perhelatan Bangka Cultural Wave 2018 akan semakin berwarna. Sebab, kebudayaan asal 5 negara dipastikan ambil bagian. Event ini akan berlangsung 24 Maret-5 April, di Tongacie de’Locomotif, Sungailiat, Bangka.
Kurator Bangka Cultural Wave, Anton Soegito Poetra, mengatakan perwakilan budaya dari beberapa negara sudah memastikan kehadirannya.
“Festival tahun ini sangat berbeda. Bangka Cultural Wave didukung penuh Kementerian Pariwisata. Secara prinsip, festival ini merupakan pertunjukan seni antar bangsa. Ada beberapa negara yang akan hadir. Mereka akan mengenalkan kultur budaya negaranya masing-masing,” ungkap Anton, Rabu (21/3).
Negara-negara yang sudah dipastikan tampil adalah Amerika Serikat, Venezuela, Hungaria, Belanda, dan Jerman. Anton menambahkan, budaya-budaya dari luar tersebut nantinya akan dikolaborasikan dengan kearifan lokal Bangka Belitung.
“Festival ini memang sangat terbuka bagi budaya dari setiap negara. Yang jelas sangat berwarna sekali. Ada banyak tarian dan musik dari berbagai negara tersebut yang akan ditampilkan. Nantinya mereka akan dikombinasikan dengan budaya lokal di sini,” lanjutnya lagi.
Mengusung tema ‘Coming Home’, sejumlah kegiatan disiapkan. Ada tari tradisional Sepen dengan unsur gerak pencak silat. Ada juga Tari Men Sahang Lah Mirang, Campak, juga Beripat.
Beripat ini unik. Karena, pamer kekuatan laki-laki. Caranya saling memukul dengan memakai rotan. Budaya lain seperti Sepintu Sedulang, Buang Joang, Resbo Kasan, juga Ceriak Nerang. Selain itu, 8 perfomer mancanegara juga akan tampil.
“Babel sangat kaya seni dan budaya. Semua masih dilestarikan dengan sangat bagus. Dan, festival ini merupakan momen yang tepat untuk memamerkan kekayaan budaya di Babel,” ujar Anton lagi.
Suasana Bangka Cultural Wave 2018 akan semakin berwarna dengan hadirnya Festival Barongsai, 24-25 Maret. Namun, kejuaraan ini hanya diikuti 10 grup lokal Bangka.
Tapi Festival Barongsai ini dijamin menarik. Karena, digelar di atas laut. Para pemain Barongsai ini akan unjuk skill di atas jembatan apung yang disiapkan penyelenggara.
“Peserta memang dibatasi, kalau tidak membludak. 10 Grup yang tampil saja ada yang turun dengan 2 tim. Yang menarik adalah festival ini ada di atas jembatan apung. Treatment kompetisi apung ini baru pertama kali di Indonesia,” tuturnya lagi
Kegiatan yang tidak kalah menarik adalah Parade Fashion yang akan digelar 1 April. Juga performance musik dan tari, pada 5 April.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji pelaksanaan Bangka Cultural Wave 2018. Karena, kegiatan ini sangat berwarna. Selain itu, mampu menghadirkan kebudayaan mancanegara.
“Bangka Cultural Wave ini menarik dan sangat kaya warna. Semua budaya bertemu di sana. Festival ini jangan sampai dilewatkan. Penyelenggara juga sangat bijak membagi waktunya. Jadi wisatawan nusantara bisa menikmati beragam budaya di sana tanpa mengganggu aktivitasnya,“ tegas Menteri Pariwisata Arief Yahya.
“Kami optimistis, festival ini akan ramai dikunjungi wisatawan. Mereka pasti penasaran dengan beragam kolaborasi budaya yang ditampilkan. Semoga event ini samakin memperkaya pemahaman akan seni dan budaya di dunia,” pungkasnya.