"Ada juga beberapa destinasi yang juga mulai sering ditanyakan oleh pengunjung seperti Lombok, Medan dan Pulau Komodo," ungkap Pitana.
Ditambahkannya, pada 2018, Kemenpar menargetkan 1,7 juta kunjungan wisman Singapura.
"Selama beberapa tahun terakhir Singapura adalah penyumbang inbound terbesar bagi Indonesia," tuturnya.
Pada 2016 jumlahnya mencapai 1.742.767 dengan share 12,25 persen, jumlah ini lebih dari sepertiga total penduduk Singapura.
Selain itu rata-rata pengeluaran inbound Singapura sebesar 157,73 dolar AS per hari, adalah yang tertinggi nomor dua di Asia Tenggara dan nomor tiga di Asia setelah Brunei (161,51 dolar AS) dan Sri Lanka (158,87 dolar AS).
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Singapura masih menjadi tambang pasar terbesar bagi pariwisata Indonesia.
"Karena itu Kemenpar selalu all out menggarap pasar Singapura. Singapura punya pasar wisatawan yang besar. Karenanya NATAS Travel Fair sangat pas bagi Indonesia untuk tampil ikut serta," ujar Menpar Arief Yahya.
Soal atraksi dan aksesbilitas, Menpar Arief Yahya tak merasa khawatir. Letak geografis Singapura-Indonesia berdekatan. Waktu terbangnya tidak lama.
Akses pintu masuknya pun banyak, termasuk via pelabuhan di Batam-Bintan. Belum lagi, tutur dia, keunggulan kompetitif dan komparatif dari atraksi yang dimiliki Indonesia, dengan alam dan budayanya
“Targetnya menarik wisatawan-wisatawan usia muda dengan destinasi petualangan yang cukup banyak di Indonesia. Termasuk destinasi digital yang sedang digencarkan," jelas Arief Yahya.