TRIBUNNEWS.COM - Seiring isu perubahan iklim dan meningkatnya populasi global, para ilmuan percata bahwa nantinya penduduk bumi akan kekurangan bahan makanan.
Karena menipisnya bahan makanan, banyak cara ditemukan untuk mengolah jenis makanan yang berbeda untuk melangsungkan hidup.
Serangga, pada dasarnya mengandung banyak protein dan dianggap bergizi.
Serangga dapat menjadi pengganti daging atau ikan.
Mengkonsumsi serangga mungkin akan menjadi tren baru du dunia kuliner.
Dilansir Tribunnews dari Good Times, di suatu tempat di Provinsi Anhui, Tiongkok, serangga berkembang biak dengan baik.
Saat musim panas, beberapa warga berburu jangkring untuk dijual.
Permintaan jangkrik meningkat saat musim itu.
Ditambah lagi, makanan olahan jangkrik bernilai ekonomi tinggi.
Jenis jangkrik tertentu seringkali memanjat pohon untuk menghisap getah.
Penjual jangkrik akan menempelkan lakban atau selotif di pohon.
Saat malam, ketika jangkrik memanjat pohon, permukaan halus pada lakban akan menghalangi jangkrik naik ke atas.
Pada akhirnya akan banyak jangkrik yang menumpuk di batas lakban, yang berpikir bagaimana cara melewati lakban tersebut.
Saat si jangkrik terjebak, para pemburu mengambilnya.