TribunTravel.com/ Rizky Tyas
TRIBUNNEWS.COM - AirAsia membuang hingga 5 ribu seragam, 100 safety vests (rompi keselamatan), dan 200 sabuk pengaman setiap tahun.
Artinya lebih dari 3 ribu kilogram kain diperuntukkan untuk tempat pembuangan sampah.
Ke depan, semuanya akan berubah menjadi lebih ramah lingkungan.
AirAsia Foundation telah meluncurkan upcycling untuk pertama kali dengan membuart jaket pelampung dari daur ulang barang bekas dan mengganti seragam lama.
Hasilnya adalah koleksi Soggy No-More, sebuah kolaborasi dengan perusahaan sosial Nazanin.
Koleksi ini mulai dijual pada bulan Juli tahun ini, dan iterasi produk pertamanya menampilkan berbagai aksesori, di antaranya tas selempang, kantong, dompet koin, dan kotak alat makan.
Menurut direktur eksekutif AirAsia Foundation, Yap Mun Ching, tujuannya adalah mengelola limbah dengan cara yang lebih efektif dan efisien di dalam perusahaan.
"Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif besar AirAsia untuk mendaur ulang semua bahan limbah yang kami hasilkan di pesawat. Sebisa mungkin, banyak limbah dikelola secara internal," katanya dilansir dari laman AsiaOne.com (25/11/2018).
Bagi maskapai penerbangan, terutama yang mengoperasikan armada lebih dari 200 pesawat seperti AirAsia, limbah yang dihasilkan bisa sangat besar.
Banyak sampah yang tidak bisa terurai.
Sebelumnya, semua seragam lama dan jaket pelampung yang digunakan di AirAsia hanya disimpan di gudang besar di Klang, Selangor.