Warga Surabaya kerap memeriahkan acara sedekah bumi dengan menggelar pertunjukkan seni.
Biasanya, warga menggelar panggung gembira yang menampilkan seniman tradisional.
Pada malam hari, pertunjukkan wayang kulit yang menampilkan hikayat Mahabarata ditampilkan untuk warga yang ingin menikmati kemeriahan tradisi sedekah bumi.
Tak jarang, tradisi sedekah bumi diikuti acara gulat okol
Sesuai namanya, ritual ini melibatkan adu fisik. Umumnya, peserta gulat okol adalah laki-laki, baik anak-anak, remaja, maupun yang sudah paruh baya.
Namun, tak jarang pula para ibu ikut serta dalam kompetisi ini. Bisa dibilang, gulat okol merupakan tradisi yang paling dinanti dalam perayaan sedekah bumi.
Para peserta akan diadu di panggung beralaskan jerami. Jerami diletakkan di panggung untuk mengurangi risiko cedera saat peserta gulat terjatuh di permukaan panggung.
Peserta pun diharuskan mengenakan ikat kepala dan selendang yang diikat di perut.
Peraturannya sederhana, peserta yang mampu menjatuhkan lawan sebanyak dua kali, ialah yang keluar sebagai pemenang.
Pemenang gulat okol biasanya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan kaus. Meski hadiahnya tidak seberapa, warga tetap antusias akan tradisi ini.
Melalui gulat okol, warga dapat memperoleh hiburan alternatif sekaligus belajar arti sportifitas lewat cara yang sederhana.
Nikmati eksotisme budaya Surabaya
Tradisi sedekah bumi masih jamak dijumpai di Surabaya, yang notabene kota metropolitan dengan arus modernitas pesat.
Bagi warga setempat, ritual sedekah bumi bukan hanya jalan melestarikan tradisi turun-temurun, tapi juga dapat dijadikan cara untuk memupuk kebersamaan antarwarga.