TRIBUNNEWS.COM - Mali yang terletak di Afrika Barat telah merayakan Idul Fitri atau Lebaran pada kemarin Senin (3/6/2019).
Mali menjadi negara tercepat yang merayakan Idul Fitri dibanding negara-negara lain yang mayoritas merayakan Lebaran pada 4 atau 5 Juni.
Bukan tanpa alasan Muslim di Mali merayakan Lebaran pada Senin.
Pasalnya, Muslim di Mali mengklaim telah melihat bulan sabit pertanda datangnya bulan baru, yaitu Syawal pada Minggu (2/6/2019).
Mengutip dari media lokalĀ Malijet, pengumuman resmi pemerintah dikeluarkan oleh Departemen Agama dan Kebudayaan.
Departemen Agama dan Kebudayaan menjelaskan, keputusan untuk mengakhiri Ramadan didasarkan pada penampakan bulan di beberapa bagian negara tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri.
Dalam unggahannya, Ibrahim Boubacar berdoa untuk kesehatan, perdamaian, dan kemakmuran bagi sebuah negara yang dilanda kekerasan antar etnis.
Mengutip dariĀ Khaleej Times, selain mengumumkan Idul Fitri, pemerintah juga secara resmi menyatakan 3 Juni sebagai hari libur nasional.
Kasus ini tidak terlalu mengejutkan, karena Mali merupakan satu-satunya negara Muslim yang memulai puasa pada 5 Mei.