Petugas imigrasi bertanya tegas dan ketika jawab dirasa tak tepat, petugas terus mencecar dengan pertanyaan lainnya.
Bisa saja satu orang menghabiskan waktu 30 menit atau lebih saat diintrograsi.
Perasaan makin tak karuan di sini.
Giliaran Rina Ayu akhirnya tiba, setelah hampir 1,5 jam menunggu namanya dipanggil petugas imigrasi.
Pertanyaan apa yang akan dilakukan di Malaysia, berapa lama di sini, menginap di hotel mana, dan dengan berapa orang datang ke sini, adalah pertanyaan yang saya dapat saat itu.
Wartawan kami pun lugas menjawab satu per satu sambil menunjukan tiket kepulangan serta undangan kegiatan yang saya hadiri.
Ya.. wartawan Tribunnews.com berhasil melewatinya dengan mulus, stempel imigrasi telah ditangan dan bebas keluar kantor imigrasi Bandara.
Petugas hanya berpesan agar setibanya di Indonesia, saya segera memperbarui paspor.
Total menunggu 1,5 jam, proses diintrograsi sekurangnya 2 menit.
Tentu ini pengalaman yang tak terlupakan.
Tipsnya, periksalah masa berlaku paspor saat akan berpergian ke mana pun, bukan hanya Malaysia.
Jika mendesak dan harus pergi ke Malaysia, serta tak sempat mengurus paspor.
Maka cetaklah tiket pulang, booking number hotel menginap, siapkan rencana kegiatan selama di Malaysia.
Petugas akan memberi stempel boleh masuk ke Malaysia, selama pengunjung jelas memberikan informasi apa saja yang akan dilakukan serta kepulangan ke negara asal telah bisa dibuktikan dengan adanya tiket pulang.
Apa yang dialami penulis, mungkin sebuah keberuntungan dapat masuk ke Malaysia meski masa berlalu paspor kurang 6 bulan.
Jauh lebih aman berpergian dengan dengan minimal masa berlaku paspor 6 sampai 12 bulan.
Selamat liburan...