TRIBUNNEWS.COM - Sejak dulu, kelelawar tidak hanya dijadikan sebagai obat tradisional tetapi juga dihidangkan sebagai makanan.
Bagaimana rasa kelelawar? Beberapa orang menyebutkan rasanya seperti daging burung puyuh. Seperti diungkapkan seorang pelanggan di sebuah warung di Gunungkidul, Yogyakarta yang menjual hidangan codot.
"Enak kok rasanya, mirip puyuh tetapi katanya lebih sehat," ucap pelanggan itu.
Senada dengan hal itu, seperti tertulis di buku "The Oxford Companion to Food" (1999) oleh Alan Davidson, rasanya lebih kaya daripada daging ayam, lebih mirip dengan burung-burung liar yang biasa diburu. BACA SELENGKAPNYA >>>>>>
• Diisukan sebagai Pembawa Virus Corona, Daging Kelelawar Tetap jadi Idola di Manado
• Serunya Wisata di Goa Pindul, Rumah Kelelawar yang Banyak Dikunjungi Wisatawan