News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Tradisi yang Dilakukan Umat Hindu Saat Hari Raya Galungan di Bali

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Raya Galungan 2020. Perayaan Galungan diadakan setiap 210 hari sekali yang dihitung berdasarkan wuku. Berikut 5 tradisi khas saat perayaan Galungan.

1. Memasang penjor

Penjor (Instagram @kusumajanur/@putuindraadityakurniawan)

Hari Raya Galungan biasanya ditandai dengan adanya penjor atau janur kuning yang dipasang di sepanjang jalan di daerah Bali.

Penjor terbuat dari batang bambu yang dihiasi dengan daun kelapa, padi, dan kotak khusus untuk sesaji yang disebut canang.

Penjor merupakan gambaran sebuah lambang Bhatara Mahadewa yang beristana di Gunung Agung atau Bhatara Siwa.

Penjor ini nantinya akan ditancapkan di depan pintu masuk saat Penampahan sore agar saat Galungan masih dalam keadaan segar.

2. Tradisi Ngejot

Tradisi Ngejot (Tribun Bali)

Tradisi lainnya yang khas saat perayaan Galungan adalah Ngejot.

Ngejot merupakan kegiatan saling memberi atau berbagi pada orang lain.

Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan sampai pada saat Galungan berlangsung.

Masyarakat biasanya membagikan berbagai hal, seperti buah, jajan, hingga olahan daging saat Penampahan.

Tradisi Ngejot dilakukan bertujuan untuk semakin mempererat persaudaraan antar umat Hindu.

3. Perang Jempana

Tradisi Perang Jempana (Tribun Bali)

Setiap perayaan Galungan, masyarakat umat Hindu di Bali juga melakukan perang Jempana.

Jempana atau tandu nantinya membawa usungan sesajen dan simbol dari dewata diarak ke pura untuk didoakan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini