Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perusahaan startup 'Space Perspective' berencana mengirimkan penumpang komersialnya ke tepian atmosfer Bumi menggunakan balon hidrogen.
Nantinya para penumpang yang akan berangkat menggunakan kapsul bertekanan itu harus membayar biaya sebesar 125.000 dolar Amerika Serikat (AS) per orang, untuk bisa berangkat dari Kennedy Space Center Florida, AS.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (21/6/2020), pasar pariwisata luar angkasa saat ini memang terus tumbuh, satu diantaranya dengan pengumuman yang disampaikan Space Perspective terkait rencana mereka menggunakan aksesnya ke fasilitas NASA.
Menurut United Press International (UPI), ini dilakukan perusahaaan startup itu untuk mengirimkan para penumpangnya terbang setinggi 20 mil ke langit menggunakan balon hidrogen ke stratosfer bumi.
Co-founder sekaligus Co-CEO Space Perspective Jane Poynter, bersama suaminya Taber MacCallum mengatakan bahwa tarif yang dikenakan sebesar 125.000 dolar AS per orang.
Baca: Kisah Begal Sepeda di Panglima Polim, Penangkapan Pelaku Oleh Polisi Berkat Bantuan Orangtuanya
Harga tiket ini persis mencapai setengah dari biaya untuk penerbangan luar angkasa Virgin Galactic milik pengusaha kaya Richard Branson, yang mampu mengirimkan para penumpangnya sejauh 50 mil ke langit.
Baca: Pre Order Galaxy S20+ BTS Edition Telah Dibuka, Ini Harga dan Tanggalnya
"Soal berhasil atau tidaknya bisnis pariwisata antariksa ini dalam jangka panjang, kami belum tahu karena baru memulainya. Tapi kami tahu banyak orang berbaris untuk membeli tiket Virgin Galactic," kata MacCallum kepada UPI.
Bulan lalu, pemilik Virgin Galactic Richard Branson telah berupaya menjual saham perusahaan Virgin Galactic untuk menyelamatkan sejumlah bisnisnya, termasuk Virgin Atlantic.
Jim Cantrell, seorang pengusaha yang membantu dalam mendirikan SpaceX, mengatakan kepada UPI bahwa ia memperediksi masa depan yang suram untuk Space Perspective karena penggunaan hidrogen, yang dapat memicu kekhawatiran calon pelanggan.
Kendati diprediksi tidak akan sukses, Space Perspective mengatakan kepada UPI bahwa mereka memiliki aspek keselamatan yang sesuai standard jika kapsul menyimpang dari jalurnya atau menemui masalah dengan balon udaranya.
"Kami yakin kami dapat memprediksi secara akurat ke mana kapsul ini akan bergerak," kata MacCallum.
Space Perspective saat ini telah mengumpulkan dana yang cukup untuk uji terbang perdana tanpa awak pada awal 2021 mendatang.