Sementara itu, meskipun popularitas otoritas semakin meningkat, otoritas lokal tidak memiliki rencana untuk menguangkan atau membatasi akses ke Al Madam.
"Tidak ada rencana untuk mengembangkan Al Madam sebagai objek wisata saat ini, meskipun wisatawan dipersilakan untuk berkunjung," kata juru bicara Pariwisata Sharjah.
Baca: Kisah Penemuan Perahu Misterius, Tak Bertuan dan Terdampar di Pantai Karanghawu, Sukabumi
Pasir atau Kekuatan Supernatural?
Rumor tentang pengaruh supernatural di desa Al Madam telah beredar luas.
Tidak adanya informasi pasti tentang penyebab ditinggalkannya desa tersebut.
Penduduk desa terdekat berbagi cerita tentang jin jahat yang menghantui Al Madam.
Disebutkan, ada roh wanita dengan mata kucing dan parang di tangan yang disebut Umm Duwais.
Pada 2018, Sharjah Art Foundation (SAF) melakukan konsultasi publik dengan menelusuri sejarah desa.
SAF membagikan transkrip wawancara dengan responden dari daerah setempat.
Termasuk di antaranya adalah seorang pria yang mengaku telah menikah di Al Madam.
Ia menunjukkan bahwa desa tersebut dibangun pada pertengahan tahun 1970-an.
Dalam beberapa kasus, kepergian penduduk desa ini disebabkan oleh badai pasir yang ganas.
Ahasil, desa tersebut tidak dapat dihuni.
Baca: Pulau di Karibia Buka Pendaftaran untuk Turis, Kerja Sambil Lihat Pantai Selama 1 Tahun
Penjelasan lain datang dari Yasser Elsheshtawy, seorang profesor arsitektur di Columbia University.