Elsheshtawy adalah ahli dalam mempelajari perumahan di UEA.
Dia menyebut, Al Madam adalah contoh pola dasar dari perumahan Sha'bi.
Perumahan Sha'bi di UEA dari akhir 1960-an adalah program nasional pemerintah untuk menyediakan perumahan publik modern bagi penduduk Badui nomaden.
Program tersebut sebagai bagian dari upaya modernisasi yang lebih luas, menyusul penemuan cadangan minyak.
"Pemerintah ingin menciptakan negara bagian dan untuk menyediakan negara yang berfungsi, Anda membutuhkan orang-orang yang tinggal di kota dan permukiman, daripada orang Badui yang berkeliaran di gurun," kata Elsheshtawy.
"Cara hidup tradisional dikaitkan dengan kemiskinan dan kesulitan. Dan ketika negara UEA dibentuk (pada tahun 1971) dan minyak menjadi lebih produktif, mereka ingin menjauh dari itu," imbuhnya.
Beberapa permukiman baru dibangun dengan sangat cepat, sehingga infrastruktur tidak selalu tersedia.
Hal itulah yang mungkin menyebabkan orang Badui meninggalkan Al Madam.
Selain itu, Al Madam juga disebut kekurangan tenaga listrik.
"Apa yang sering kami temukan melalui penelitian kami adalah keluarga yang mengeluh bahwa mereka telah pindah (ke pemukiman baru) dan hidup berbulan-bulan tanpa air atau listrik."
"Dalam hal ini, jika infrastruktur tidak tersedia, orang mungkin telah pindah pada awalnya dan kemudian pergi," jelasnya.
Misteri desa yang ditinggalkan mungkin tidak akan pernah bisa terungkap dengan pasti.
Namun, semakin banyak penjelajah yang tertarik untuk menyelidiki sendiri.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)