"Inisiatif Budemang (Bukit Desa Wisata Manggung) untuk menyelenggarakan event bersama ini merupakan rintisan menuju pada tata kelola bersama dalam hal promosi bersama diantara desa-desa wisata di kawasan Subang Selatan," kata Yusuf.
"Desa Wisata Dewi Manggung bisa dikatakan sebagai Desa wisata yang mandiri dan inspiratif, karena selain memiliki daya tarik destinasi berkelas dunia, masyarakat bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pemerintah setempat juga dinilai telah memiliki tata kelola destinasi yang baik sehingga dapat menghadirkan Desa Wisata Dewi Manggung sebagai pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang dapat memberi kesejahteraan masyarakat," lanjut Yusuf.
Menurut Ketua Pokdarwis Bukit Dewi Manggung, Udan Karyawan, soft opening yang digelar merupakan kelanjutan hasil meeting zoom dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, yang menyempatkan diskusi melalui Zoom Meeting.
Sandi menyatakan siap mendukung Pembukaan Desa Wisata di Kota Subang khususnya Desa Wisata Dewi Manggung Subang Selatan.
"Layaknya 'Taman Mini', ini adalah bisa disebut sebagai “Hub” yang berfungsi sebagai outlet bagi desa-desa wisata, sehingga promosi, regulasi dan layanan kemudahan wisatawan dapat dilakukan lebih optimal," kata Udan.
Menempati area bukit seluas 7 Ha, di Kampung Patrol, Sukapuyuh, Desa Rancamanggung,Kec Tanjungsiang, Budemang dirancang menjadi kawasan ekowisata.
Wisatawan akan memperoleh pengalaman suasana alam sambil belajar bertani dengan sajian kuliner, atraksi seni, dan oleh oleh khas Subang Selatan.
"Kita lihat ini merupakan potensi yang sangat luar biasa. Jika saja dikelola dengan baik dan di promosi kan tentu ini akan menjadi destinasi kunjungan wisnus dan wisman pilihan," jelas Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita), Nunung Rusmiati.
"Anggota kami ada 7000 lebih di seluruh Indonesia. Jika kita berkolaborasi bersama dengan pokdarwis-pokdarwis, ini akan mengangkat destinasi wisata yang ada. Kita bisa eksplore, promosikan dan kita pasarkan potensi wisata ini," ujar Rusmiati.
Rusmiati menekankan untuk mengangkat sebuah destinasi perlu diperhatikan 3A yakni Atraksi, Akses dan Amenity.
"Saya lihat atraksi dari seni tari, budaya disini sangat menarik. Seperti kita lihat bagaimana menampilkan tari dan musik panen huma. Tari ini menggambarkan rasa syukur masyarakat atas panen hasil bumi mereka," jelas Rusmiati.
Lebih lanjut Rusmiati mengatakan, untuk Akses, saat ini tengah dibangun jalan menuju tempat lokasi wisata Bukit Dewi Manggung.