News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belajar dari Suku Abui di Kampung Adat Takpala Alor, Merawat Kebersamaan Lewat Tarian Lego-lego

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penduduk Suku Abui di Kampung Adat Tradisional Takpala, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Penduduk sedang menari Lego Lego untuk menyambut wisatawan yang berkunjung. Foto diabadikan Sabtu (27/8/2022).

Tingkat ketiga di rumah tersebut digunakan untuk menyimpan bahan makanan seperti jagung, padi atau ubi.

Pada tingkat terakhir digunakan mereka untuk menyimpan barang-barang berharga seperti uang, moko dan sebagainya.

Paling bawah Suku Abui memanfaatkannya untuk memeliharan hewan peliharaan seperti ayam, babi dan sebagainya.

Sambut Tamu

Saat ada tamu yang berkunjung, penduduk Suku Abui sudah berkumpul di Kampung Adat Takpala, termasuk mereka yang tinggal di pesisir.

Tamu akan dijemput oleh beberapa warga Suku Abui untuk dibawa sampai ke arah mesbah.

Pengunjung kemudian istirahat sebentar sekitar 5 hingga 10 menit.

Sementara para penari sudah siap di mesbah.

Penduduk Suku Abui di Kampung Adat Tradisional Takpala, Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diabadikan Sabtu (27/8/2022). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Atraksi pertama yang ditampilkan Suku Abui adalah belanja moko.

Belanja moko bermakna bahwa yang diharap-harapkan telah tiba.

"Jadi itu simbolnya yang digunakan, belanja moko," kata Martinus.

Setelah itu warga yang dituakan akan menyampaikan semacam penyambutan kepada pengunjung "Selama ini kami nantikan dan sekarang sudah tiba, kami mau bawa ke mesbah untuk Lego-lego sama-sama di mesbah."

Penduduk Suku Abui kemudian menari Lego-lego dan mengajak para pengunjung untuk ikut menari bersama sebagai ungkapan kebersamaan.

Sejarah Suku Abui

Sementara itu Richard, pemandu wisata dari Malatours mengatakan, zaman dahulu orang-orang Suku Abui selalu berada paling depan saat perang.

Sehingga tidak heran mereka dijuluki sebagai pencari kepala manusia.

Namun sekarang zaman sudah berubah. Segala sesuatu tidak seperti dulu lagi.

Yang tertinggal kepada mereka adalah hal berburu, bukan lagi manusia tetapi hewan.

Dulu warga Suku Abui meminta berkat kepada dewa mereka, masih ada yang minta petunjuk kepada nenek moyang.

Tapi sekarang mereka semua sudah memiliki agama.

Warga Suku Abui memilih Katolik sebagai agama mereka.

Saat ke kebun meraka melakukan ritual menanam, tapi setelah mau panen mereka melakukan ritual kepada dewa baru kemudian ke gereja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini