Tak dipungkiri selama 40 hari solo travelling dia begitu merindukan rumah.
Bahkan sempat terlintas untuk menyerah dan pulang ke Indonesia.
Tak hanya pengalaman yang menyenangkan, Lorian juga mendapatkan pengalaman buruk ketika tiba di Kamboja.
Saat tiba di imigrasi, dia tiba-tiba dipalak oleh preman Kamboja.
Lorian dimintai uang sebesar 1.000 Bath atau sekitar Rp 440.000.
"Aku dipalak sama preman Kamboja, dan dipalaknya beneran di imigrasinya, Mereka bilang, kalau mau masuk sini (Kamboja) VIP Stamp harus bayar 1000 Bath," ujarnya.
Baca juga: Ingin Healing ke Bali saat Liburan? Berikut 11 Kawasan Wisata yang Selalu Curi Perhatian Pelancong
Meski begitu, Lorian memilik untuk tak membayarnya.
Pasalnya Lorian mengetahui jika seharusnya turis dari Indonesia tidak diharuskan untuk membayar.
Setelah beberapa lama ditahan oleh pihak imigrasi Kamboja, akhirnya Lorian dilepaskan.
Tak hanya asik menikmati travelling, Lorian juga berupaya menghasilkan uang saat jalan-jalan lewat konten-konten yang dibuatnya.
"Karena aku ngonten, kemana pun aku pergi aku harus terus berpikir apa yang bisa bikin aku dapat revenue lagi dari travelling aku."
"Aku pengennya menghasilkan duit dari travelling itu," kata dia.
Menurut Lorian, keberanian akan menyelamatkan traveler di situasi darurat.
Ia juga menganjurkan untuk pada traveller atau backpaker untuk cari tahu dulu negara tujuan mereka.
Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.
Terlebih traveller juga punya persiapan matang untuk jalan-jalan.
Lihat Wawancara Selengkapnya di sini:
(Tribunnews.com/Tribun-Video.com/Saradita)