News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendakian ke Gunung Prau Wonosobo Ditutup Sementara, Ada Cuaca Buruk dan Pemeliharaan Rutin

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari Gunung Prau di Wonosobo, Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Aktivitas pendakian Gunung Prau untuk sementara ditutup total mulai hari ini, Senin (22/1/2024) untuk mengantisipasi cuaca buruk di sekitar area pendakian.

Berdasarakan informasi yang didapat melalui Instagram @prau_mountain, kegiatan pendakian Gunung Prau sementara ditutup secara total mulai tanggal 22 Januari sampai dengan 10 April 2024.

Ketua Forum Koordinasi Prau Indonesia (FKPI) Wonosobo, Harsono saat dikonfirmasi mengatakan penutupan pendakian tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya.

"Penutupan tahunan untuk mengantisipasi cuaca buruk, kemudian reboisasi, pemeliharaan di masing-masing jalur pendakian, ditutup kurang lebih 3 bulan," ungkapnya, Minggu (21/1/2024).

Selama penutupan pendakian ke Gunung Prau akan dilakukan perbaikan sarana pendakian, reboisasi, pemulihan/revitalisasi untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman jenis tumbuhan, satwa beserta ekosistemnya, serta antisipasi cuaca buruk.

Harsono menambahkan, berkaitan dengan bulan konservasi di kawasan Gunung Prau para pendaki dapat turut serta berpartisipasi dengan mendaftar melalui basecamp setempat.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Dieng Bernuansa Alam yang Wajib Dikunjungi, Ada Kawah Sikidang dan Gunung Prau

Berdasarkan surat pemberitahuan Forum Koordinasi Prau Indonesia (FKPI), kegiatan bulan konservasi di kawasan Gunung Prau khusus via basecamp Igirmranak Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dimulai tanggal 22 Januari 2024 dan puncak acara pada tanggal 3 Maret 2024.

Baca juga: Cocok untuk Pendaki Gunung Pemula, Ini 5 Fakta Menarik Gunung Prau

"Ada penanaman pohon, nanti di seluruh jalur. Minimal 1 basecamp ada 200 bibit, totalnya ada 6 basecamp. Biasanya kita mandiri, paling di support bibit dari Perhutani. Untuk bulan konservasi mulai dari Igirmranak yaitu pohon-pohon endemik," jelasnya.

Laporan reporter Imah Masitoh | Sumber: Tribun Jateng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini