Socialimpact.ID merancang empat aktivitas kunci: Inspirasi dan Impact Talks, Village Walks, Atraksi Budaya, dan Experience.
Pada kegiatan Impact Bootcamp ini para peserta diajak mengunjungi potensi alam desa, mengenal kekayaan budaya melalui atraksi Barong Macan dalam “Panglipuran Village Festival”, dan menikmati “authentic dinner” di Desa Penglipuran.
Dodi Kurniawan Wibowo dari Bumdes Ramah Sejahtera Desa Ngale, Paron, Ngawi, mengaku semakin paham pentingnya kearifan lokal untuk pengembangan wisata berkelanjutan.
Sementara Alfa Rullyanto, CEO Sinergie Enterprise, mencatat bahwa hasil dari bootcamp ini selaras dengan tujuan menciptakan ekosistem berkelanjutan bagi generasi masa depan Indonesia.
Dalam sesi Inspirasi dan Impact Talks, peserta mempelajari keragaman tradisional Bali, arsitektur, dan kuliner lokal.
Baca juga: Gelar Tur Budaya di Jakarta, Industri Pariwisata Guangdong Jaring Turis Indonesia
Materi disampaikan oleh Gede Kresna dan Ayu Gayatri dari Rumah Intaran, Ni Kadek Putri A dari Pratisara Bumi Foundation, I Wayan Budiarta, kepala desa adat Penglipuran, dan Maria R Nindita Radyati, PhD, Founder dan Presdir Institute for Sustainability and Agility (ISA).
Impact Bootcamp ini juga menekankan pentingnya meminimalisir dampak negatif pariwisata dan memaksimalkan manfaat positifnya, termasuk menjaga keanekaragaman hayati dan mendorong wisatawan untuk bertindak secara bertanggung jawab.