Bahkan, produk-produk Sekar Jepun telah beberapa kali tampil dalam fashion show, menambah prestise dan pengakuan atas kualitas produk mereka.
“Untuk ekspor sendiri kita lebih ke hand carry gitu."
"Jadi customer dalam maupun luar negeri itu datang, berkunjung, langsung beli dan dibawa pulang ke negaranya."
"Kita juga sering diundang ikut pameran dari dulu, sempat juga ikut fashion show,” jelas Made Kusumayasa.
Namun, di balik kesuksesan ini, Made Kusumayasa juga menghadapi tantangan besar, terutama selama pandemi COVID-19.
“Mungkin awal berdirinya dari ibu saya itu banyak pegawainya, produksinya kenceng dan pada waktu itu kita memang lagi naik daunnya, lagi banyak orderannya."
"Nah, pada masa saya ini COVID-19 yang membuat banyak pekerja yang dipangkas, kemudian tenaga yang mau belajar itu susah dicari."
"Ini saja sudah termasuk hebat kita bisa berdiri kurang lebih 40 tahun, jika dibandingkan dengan yang seangkatan sama Sekar Jepun di Denpasar, kebanyakan sudah pada tutup,” ujarnya.
BERITA REKOMENDASIUMKM Tenun Sekar Jepun adalah sebuah contoh nyata bagaimana dedikasi, cinta terhadap budaya, dan ketekunan dapat menjaga warisan budaya tradisional tetap hidup.
Di tengah tantangan zaman, Sekar Jepun terus mencoba untuk melangkah maju, memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan seni tenun endek Bali, dan membuktikan kualitas dan keaslian akan selalu dihargai, baik di dalam maupun di luar negeri.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul UMKM Pengrajin Tenun Sekar Jepun: Menjaga Warisan Budaya Lewat Kain Endek Tradisional