"Semoga ini bisa menjadi pintu, untuk membangun kejayaan hubungan Indonesia dan Pakistan yang sudah lama bersahabat ini," ungkapnya sambil merujuk rencana Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Pakistan tahun depan.
Senada dengan Siti Nur Azizah, Rahmat Hindiarta Kusuma yang baru tiba dari Pakistan di hari yang sama juga mendukung penuh adanya kesepahaman ini.
"Sebagai orang Indonesia saya menikmati keindahan alam Pakistan yang luar biasa. Budayanya juga unik sekali. Masyarakatnya sangat ramah, apalagi kalau mereka tahu kita dari Indonesia. Semoga dengan ini bisa menjadi pintu terbukanya penerbangan langsung Indonesia - Pakistan. Akan banyak multiple positive impacts," ungkap Rahmat yang selama satu tahunan bertugas di Pakistan sudah mengunjungi berbagai daerah di negeri Muhammad Ali Jinnah ini.
Sebagaimana diketahui saat ini belum ada penerbangan langsung yang melayani kedua negara.
Hal itulah yang menjadi salah satu hambatan untuk menggenjot wisatawan baik dari Pakistan ke Indonesia ataupun sebaliknya.
"Dengan kesepahaman ICE dan ASITA, kami ingin melihat bukti peningkatan angka kunjungan pariwisata di dua negara ini, sehingga maskapai juga melirik untuk membuka keran penerbangan langsung," kata Rahmat.