News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadhan 2015

Dr Taruna Ikrar, MD, PhD: Puasa Memperbaharui Struktur Otak

Editor: Dahlan Dahi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elastisitas sel saraf otak selama fase plastisiti.

Gambar Elastisitas Sel Saraf Otak selama fase plastisiti

Perubahan Fungsional

Berdasarkan faktor yang memengaruhi fungsi otak itu, muncul pertanyaan, bagaimana kondisi biologis, psikologis, dan fungsional otak saat berpuasa?

Berpuasa secara hakikat bukan hanya menahan dahaga dan lapar. Lebih dari itu, suatu latihan psikis, mental, dan fisik biologi.

Secara psikis, orang berpuasa kian memiliki jiwa dan perilaku sehat. Secara biologi, diharapkan bermanfaat bagi kesehatan.

Puasa menahan dahaga dan lapar sekitar 14 jam.

Selama itu, tubuh mengalami proses metabolisme/makanan didaur ulang sekitar delapan jam.

Rinciannya, empat jam makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dibantu asam lambung dan dikirim ke usus.

Empat jam kemudian, makanan diubah jadi sari-sari makanan di usus kecil, lalu diserap pembuluh darah dan dikirim ke seluruh tubuh. Sisa waktu enam jam adalah waktu ideal bagi sistem pencernaan untuk istirahat.

Perubahan Struktur Otak
Berpuasa melatih seseorang hidup teratur, disiplin, dan mencegah kelebihan makan. Menyehatkan tubuh karena makanan terkait erat metabolisme tubuh.

1). Karena ada fase istirahat setelah fase pencernaan normal—6-8 jam—pada fase itu terjadi degradasi lemak dan glukosa darah.

Terjadi pula peningkatan high density lipoprotein (HDL) dan apoprotein alfa1 serta penurunan low density lipoprotein (LDL).

Ini amat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah karena HDL berefek baik bagi kardiovaskular, sedangkan LDL berefek negatif bagi pembuluh darah.

Itu menjauhkan serangan jantung dan pembuluh darah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini