TRIBUNNEWS, COM. MINA - Jutaan jamaah dari seluruh negara sudah berhimpun di Mina sejak Senin malam.
Rombongan jemaah terakhir dari Mekah dan sekitarnya tiba Selasa sore, untuk kemudian keesokan bersama-sama menuju Padang Arafah.
Hari ke-8 Dzulhujah, Selasa (22/9), disebut juga sebagai hari Tarwiyah. Disunatkan sholat lima waktu di Mina, dari Subuh hingga Isya, dengan Qashar. Selepas itu, wukuf di Arafah.
Secara umum aktifitas haji memang dimulai sejak hari ke-8 Dzulhijah ini. Hukumnya sunah bagi jamaah haji bermalam di Mina pada hari Tarwiyah.
Saat usai sholat fajar 9 dzulhijah, menunggu sejenak hingga terbit matahari, kemudian menuju padang Arafah dengan tenang sambil melantunkan talbiah dan memanjatkan doa-doa yang dikehendakinya kepada Allah Lilahi Ta'ala.
Wukuf di padang Arafah merupakan salah satu rukun haji, karenanya tidak sah haji tanpa wukuf. Perjalanan ke padang Arafah ditempuh dalam waktu sekitar satu jam.
"Cuaca di Mina dan di padang Arafah sama saja. Tadi pagi suhu udara sempat di 30 derajat celcius, panasnya tidak terlalu menyengat seperti sekarang," ungkap Heru Pujihartono, salah satu jemaah asal Indonesia dengan fasilitas haji khusus.
Saat dihubungi Tribunnews Selasa siang waktu setempat, atau sekitar pkl 16.00 wib, suhu udara di Mina mencapai 42 derajat celcius.
Ribuan botol minuman dan bongkahan kecil batu emas setiap beberapa menit terus digelontorkan kedalam ember plastik besar yang ditaruh di banyak tempat. Minuman mineral dan es batu langsung diserbu para jamaah.
Menjelang berangkat ke Mina pada Senin malam cuaca di Bat'ha Qurais sempat mendung dengan diiringi hujan rintik, dan angin kencang.
Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan kembali terjadinya hujan deras dan badai. Namun kekhawatiran tersebut ternyata tidak terbukti. Menjelang tengah malam cuaca kembali cerah dan panas.