Sang Prabu memilih Dewi Lowati untuk mencebur kedalam api karena rasa cinta istrinya yang kedua ini lebih kecil dibandingkan dengan istrinya yang kedua. Dari peristiwa tersebut tempat ini dinamakan ngobaran yang berasal dari kata kobong atau kobaran yang artinya terbakar atau membakar diri.
Perjalanan menuju pantai tersebut memang jauh dan jalan menuju kesana berkelok-kelok dan naik turun tapi sesampainya dipantai tersebut dijamin rasa lelah dan kesal karena perjalanan jauh akan hilang seketika.
Bangunan yang paling jelas terlihat adalah tempat ibadah semacam pura dengan patung-patung dewa berwarna putih.
Tempat peribadatan itu didirikan tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Brawijaya V, salah satu keturunan Raja Majapahit, di Ngobaran.
Kalau air surut, kalian dapat melihat hamparan alga (rumput laut) baik yang berwarna hijau maupun coklat. Jika dilihat dari atas, hamparan alga yang tumbuh di sela-sela karang terlihat seperti sawah.
Puluhan jenis binatang laut juga terdapat di sela-sela karang, mulai dari landak laut, bintang laut, hingga golongan kerang-kerangan.
Kelebihannya lagi pantai ini belum banyak yang tahu sehingga pantai ini masih sepi dan sangat bersih tentunya,sehingga pengunjung pantai ini dapat merasakan ketenangan yang diberikan oleh alam.