Ditulis oleh : Kedutaan Besar Australia
TRIBUNNERS - Pada kunjungan bilateral ke Amerika Serikat, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, menyampaikan pidato di Center for Strategic and International Studies di Washington DC, Senin (18/1/2016), sebelum pertemuannya dengan Presiden Barack Obama.
Turnbull menyoroti reaksi bangsa-bangsa berpenduduk mayoritas Muslim atas ancaman ekstrimisme Islam serta mengangkat pembicaraannya baru-baru ini dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden RI Joko Widodo, di mana ibukotanya diserang minggu lalu dan kembali saya berbincang dengan beliau pada Jumat, merupakan pendukung kuat Islam moderat dan toleran. Beliau mengutuk para ekstrimis tidak hanya atas kekerasan mereka, yang kebanyakan ditujukan kepada sesama Muslim, namun bagaimana mereka mencemarkan Islam, agamanya," ujarnya.
"Sebagai pemimpin yang terpilih secara demokratis dari negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Presiden Jokowi dapat memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan narasi tandingan dari dalam dunia Islam yang pada akhirnya akan mengalahkan ISIS dan ekstrimis kekerasan yang mirip lainnya."
Turnbull juga memperkukuh dukungan Australia kepada Indonesia dan penanggulangan terorisme di kedua bangsa.
"Kami akan melanjutkan, untuk kami di Australia, kerja sama yang sangat erat kami dengan Indonesia dalam memerangi terorisme. Dan di Australia, kelompok-kelompok dan para pemimpin Islam terdepan juga telah mengungkapkan perlawanan mereka terhadap ISIS, mengeluarkan peringatan bahwa segala dukungan kepada ISIS bertolak belakang dengan ajaran Islam," katanya.
Turnbull berkunjung ke Jakarta pada November 2015, saat beliau menjadi pemimpin negara yang kali pertama menemani Presiden Jokowi melakukan blusukan.
Dalam sesi tanya-jawab setelah pidatonya, Turnbull berujar, "Presiden Widodo merupakan seorang pemimpin karismatik. Saya pernah ikut salah satu dari blusukan beliau. Ada ribuan orang, ribuan dan perhatian mereka kepada beliau sungguh menggugah."