Ditulis oleh : Ridhuan Habibie
TRIBUNNERS - Kaum penyandang disabilitas kerap kali mendapatkan perilaku diskriminasi dan tergeser dari masyarakat serta hidup dalam kemiskinan.
Akhirnya tak jarang dari mereka yang hidupnya tumbang sebelum berperang, patah semangat hingga memilih menjadi peminta-minta.
Namun hal ini tidak berlaku bagi Gingin.
Pria asal Pandeglang Banten ini dulunya adalah seorang mustahik (sebutan untuk golongan yang berhak menerima bantuan dana zakat) yang hanya memiliki satu lengan dan sering meminta bantuan ke Kantor MM (Menuju Mandiri) Al Azhar Peduli Umat di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta.
Kini ia telah sukses menjadi jutawan dan motivator.
Sekitar tahun 2010 lalu Gingin masih berjualan asongan di daerah Jakarta.
Karena tak ada kerabat dekat, saat mengalami permasalahan ekonomi ia meminta bantuan ke Kantor MM Al Azhar Peduli Ummat.
Tak hanya sekali dua kali, ia sering kembali lagi meminta bantuan dengan alasan yang berbeda-beda seolah-olah menjual kekurangan fisik yang dialaminya.
Suatu hari ia kembali mengajukan bantuan dengan membawa serta anak dan istrinya.
Berharap mendapat bantuan uang banyak Tim MM justru hanya memberinya uang sebesar Rp 20 ribu karena dia sudah terlalu sering datang.
Akhirnya, Ahmad yang saat itu bertugas, memberikan motivasi kepada Gingin, bahwa siapapun bisa maju dan sukses asal ada kemauan kuat.
"Silahkan bapak pulang ke kampung halaman dan cari potensi alam yang ada di daerah bapak, jika sudah ditemukan silahkan kembali lagi ke Al Azhar," ujar Ahmad.
Mendengar kata motivasi yang membakar semangatnya ia kemudian memutuskan untuk segera pulang ke Pandeglang memboyong serta istri dan anaknya.