Juga, tiket kereta cepat Jakarta - Bandung tidak ekonomis bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenghasilan tiga juta Rupiah per-bulan.
Dengan harga yang ditawarkan Rp 225 ribu, saya yakinmasyarakat lebih memilih naik angkutan umum biasa yang hanya kurang lebih Rp 100 ribu. Selain lebih hemat, sisanya bisa dipakai untuk keperluan lain.
Kesenjangan Pembangunan Insfrastuktur
Seperti kita ketahui, Indonesia bukan cuma pulau Jawa.
Indonesia terbentang dari ujung Sabang sampai Merauke. Pembangunan kereta cepat yang hanya dilakukan di pulau Jawa, akan memperlebar ketimpangan infrastuktur.
Sampai hari ini, infrastuktur KA di berbagai pulau besar lainya di Indonesia memang tak sebaik di pulau Jawa.
Lebih lagi, Papua hingga kini belum memiliki jalur rel kereta api.
Artinya, masih banyak daerah yang lebih membutuhkan transportasi memadai, ketimbang pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Daerah-daerah seperti Surabaya, Semarang, Sumatera, Kalimantan, serta Papua juga harus diperhatikan.
Jika Jokowi bersikeras untuk membangun kereta cepat di pulau Jawa (Jakarta-Bandung), sementara pembangunan jalur transportasi dan infrastruktur pendukung di luar Jawa, khususnya di Provinsi Maluku, Papua dan kalimantan belum menjadi prioritas, maka itu adalah suatu tindakan diskriminasi nyata dari Pemerintah Pusat.