News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Keunikan Reba Pesta Tahun Baru Masyarakat Ngada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kabupaten ngada

Rekayasa lain yang bisa dilakukan dalam kaitan dengan kain tenun Ngada misalnya membudidayakan nila secara lebih intensif demikian juga pohon-pohon lainnya yang menjadi bahan dasar pewarna yang dapat dijadikan obyek cerita bagi para wisatawan sembari mengunjungi perkebunan.

Bila jaraknya agak jauh maka dibutuhkan alat transportasi, dan selanjutnya  bisa saja diperkenalkan kuliner dan minuman setempat.

Minuman kopi Bajawa yang sudah mendunia bisa menjadi cerita tersendiri lagi seperti bagaimana menanam, memelihara, memetik dan memproses biji kopi hingga menjadi tepung kopi yang lezat.

Lalu adakah kedai kopi Bajawa di Ngada? Jadi rangkaian mata rantai yang dapat memberikan pertambahan nilai ekonomis pariwisata hanya dari pakaian untuk Reba.

Cerita mengenai Reba itu sendiri entah itu legenda mengenai migrasi orang Ngada bisa menjadi sesi tersendiri bagi para wisatawan yang ingin mengetahuinya.

Dalam hubungan ini peran tehnologi informasi akan sangat berperan dalam menyiarkan narasi tentang Reba apakah dalam bentuk buku kecil atau video klip.

Buku kecil juga sekaligus bisa berisikan kata-kata bijak bahasa Ngada dalam kaitan dengan Reba yang dapat saja menarik untuk para wisatawan seperti cerita antropolog, Poppy yang juga jadi narasumber pada sarasehan di TMII.

Semua hal-hal ini harus dipublikasikan dan dipromosikan ke seluruh dunia melalui media-media komunikasi yang ada dan ini kembali lagi membutuhkan manusia-manusia yang handal yang penuh inovasi dan kreatif.  

Hal lain yang tak kalah penting adalah branding untuk dijadikan rujukan yang dalam sekilas menjadi sangat menarik bagi yang melihatnya. Perlu dicarikan branding untuk menarik wisatawan dating ke suatu tempat.

Apakah Reba akan dijadikan branding pariwisata Ngada menjadi pekerjaan rumah para pelaku bisnis dan juga Pemda Ngada serta semua pencinta budaya Ngada.

Dalam kaitan ini tentu dibutuhkan  masukan dari semua pihak terkait termasuk para pakar di bidang pariwisata aspek apa yang ingin ditonjolkan dari Reba misalnya.

Menurut hemat saya Reba sangat cocok dijadikan ikon pariwisata Ngada yang perlu dilestarikan dan dikembangkan dalam era globalisasi saat ini.

Untuk itu pembelajaran dan dorongan bagi generasi penerus perlu dijabarkan secara lebih cermat. 

Mata pelajaran budaya untuk muatan local kiranya perlu dimasukkan dalam kurikulum sejak dini mulai dari SD hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bila perlu semua pelajar di sekolah-sekolah yang desa atau kampungnya merayakan Reba diberikan dispensasi atau libur.

Agar mereka bisa mengambil bagian dalam perayaan tersebut.

Kiranya juga dipertimbangkan agar bahasa setempat Ngada dijaga kelestariannya dengan diberi pelajaran bahasa daerah dan kerjasama dengan pihak gereja untuk kembali menggunakan bahasa daerah dalam misa atau upacara liturgi sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu.

Reba menjadi daya tarik budaya tradisional Ngada bagi wisatawan setelah menikmati keunikan komodo dan danau Kelimutu.

Reba perlu dijadikan agenda pariwisata setiap tahun dengan jadwal yang jelas agar memudahkan para wisatawan mengatur waktu liburan mereka.

Perlu dicari kompromi antara perhitungan tradisional sesuai adat dengan pertimbangan kepariwisataan.

Reba harus benar-benar bisa memanfaatkan momentum dukungan pemerintah pusat untuk menjadikan  Flores salah satu destinasi wisata nasional dengan akan dibentuknya Badan Otorita Pariwisata Komodo dalam waktu dekat.

Badan otorita ini diharapkan dapat mengelola industriy pariwisata Flores secara terpadu sebagai suatu kesatuan mulai dari komodo hingga ke Lembata.

Dengan mengkoordinasikan semua pihak terkait termasuk pelaku industri pariwisata masyarakat setempat dan terutama juga para pejabat pemda setiap kabupaten di Flores.

Gagasan ini pernah dibahas dalam Workshop di Ledalero tahun 2005 dengan pembicara JB Soemarlin, Pak Cosmas Batubara atas inisiatif Pak Stef Agus Dirjen Bimas Katolik, saya sendiri Konjen RI di Perth Australia yang dihadiri oleh pejabat pemda dan Uskup se-Flores.

Kini tiba saatnya untuk implementasi nyata dari gagasan-gagasan sebelumnya a.l. melalui Badan Otorita tsb.

Selain Reba maka keindahan laut dan pantai di Riung dan pulau-pulau sekitarnya adalah obyek wisata yang punya nilai jual tinggi yang harus digarap agar para wisatawan yang mengunjungi Komodo tertarik dan terjaring ketika dalam perjalanan mereka ke Danau Kelimutu. 

Event sport Tour de Flores yang rencananya akan diadakan setiap tahun juga merupakan momentum  yang luar biasa tepat dan bagus untuk dapat digunakan secara cerdas guna memperkenalkan obyek-obyek wisata di Flores dan Ngada.

Rute Tour de Flores melewati Ngada dapat diajukan agar melalui jalur tengah, Ende-Bajawa-Aimere jalur Selatan Ende-Mangulewa-Jerebu-ú-Aimere atau jalur utara Ende-Mbay-Riung-Bajawa-Aimere.

Semuanya tergantung dari kemauan dan keseriusan manusia-manusia Ngada untuk menggarap dan menjadikan potensi budaya, alam, kuliner dan manusianya sendiri menjadi hal-hal atau komoditi produktif yang secara ekonomis berdampak positif bagi kelompok masyarakat setempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini