Ditulis oleh : Arif Budiman
TRIBUNNERS - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya pakar bahasa Indonesia Jusuf Sjarif Badudu, yang sangat dikenal dengan JS Badudu.
"Bangsa Indonesia sangat kehilangan tokoh Bahasa Indonesia JS Badudu, yang saya dengar kabarnya wafat Sabtu (12/3/2016) malam waktu Indonesia," kata Mendikbud Anies Baswedan.
Ia mendengar kabar meninggalnya JS Badudu ketika dalam perjalanan dari Bulgaria ke Dubai.
Di Bulgaria Anies hadir sebagai pembicara dalam Konferensi UNESCO tentang nilai pemersatu, sementara di Dubai Mendikbud menjadi pembicara dalam Global Education Forum.
"Baru saja di konferensi UNESCO di Bulgaria saya bicara tentang Bahasa Indonesia sebagai salah satu simpul terkuat dalam persatuan bangsa, keputusan yang disepakati 17 tahun sebelum kemerdekaan. Dan saat pulang, justru mendengar kabar duka ini, berpulangnya tokoh bahasa kita. Saya sampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga," ujarnya.
Menurut Anies dedikasi JS Badudu sangat luar biasa.
"Bahasa Indonesia dulu bukanlah bahasa mayoritas, namun disepakati bersama menjadi bahasa pemersatu karena sifatnya yang egaliter. Namun sebenarnya Bahasa Indonesia saat itu tak sekaya berbagai bahasa lain yang sudah lebih mapan. JS Badudu berjuang secara gigih dan berjasa sangat besar dalam ikut membentuk fondasi Bahasa Indonesia dan mengembangkannya hingga seperti sekarang," ujar Anies.
"Pak Badudu sudah melakukan porsinya secara luar bisa. Kini bagian kita memperkaya bahasa Indonesia," kata Anies menambahkan. .
JS Badudu meninggal dunia, Sabtu (12/3/2016) pukul 22.10 WIB karena sakit di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.