Ditulis oleh : IMI
TRIBUNNERS - Suasana berbeda tampak di booth Ikatan Motor Indonesia (IMI) di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 7-17 April 2016.
Bila biasanya dipadati pembalap atau komunitas klub otomotif, kali ini dipenuhi oleh anak sekolah.
Sebanyak 50 siswa dari SD Al-Fath Cirendeu yang mendatangi booth IMI itu bukan ingin menjadi pembalap apalagi membentuk klub otomotif, tetapi mendengarkan dongeng tentang cara menyeberang yang benar agar selamat sampai di tujuan.
Menurut Jeffery JP, Sekjen PP IMI, setiap hari anak-anak pergi ke sekolah, tetapi tidak semuanya sampai di sekolah. Sebagian dari mereka tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan.
Ada yang cedera, tetapi tidak sedikit yang kehilangan nyawa.
“Kondisi ini terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” katanya.
Federation Internationale De L’Automobile (FIA) sebagai badan otomotif dunia, bernisiatif membuat kampanye global A Safe Road to School, yang akan dilakukan secara serentak di seluruh dunia pada bulan Mei hingga Juli 2016.
Kampanye itu meliputi edukasi cara menyeberang jalan yang benar, membuat zona area sekolah agar pengguna jalan raya lebih berhati-hati serta mengajak lembaga pemerintah terkait untuk menegakkan aturan di jalan raya agar perlindungan terhadap pejalan kaki dan anak sekolah dapat dijaga dan ditingkatkan.
Di Indonesia, IMI akan melakukan edukasi di beberapa sekolah di Jakarta. Anak-anak diajarkan cara menyeberang yang aman dan selamat dengan cara praktek di jalan.
Anak-anak juga diajarkan mengenal rambu lalu lintas. Agar cara menyeberang jalan lebih mudah melekat di dalam ingatan, anak-anak diajak untuk mengikuti lomba menggambar dan membuat jingle lagu cara menyeberang jalan yang benar.
Peran orangtua juga dilibatkan melalui komunikasi interaktif melalui media sosial.
Selain kampanye keselamatan untuk anak-anak, IMI juga menggelar kampanye keselamatan untuk pengguna jalan raya.
Tingginya angka kecelakaan di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah karena perilaku mengemudi yang buruk.
Perilaku ini bisa dilihat dengan mudah pada marka yellow box di persimpangan jalan. Di saat perempatan jalan sedang macet, para pengemudi selalu berusaha untuk maju dan menyerobot dan masuk ke kotak yellow box.
IMI bersama klub-klub otomotif akan melakukan kampanye simpatik dengan turun ke jalan, untuk mengedukasi pengguna jalan mengenai arti yellow box.
Dengan memahami yellow box, pengguna jalan diharapkan dapat memperbaiki perilaku mengemudinya, patuh terhadap marka dan rambu sehingga tak hanya kemacetan yang bisa dikurangi intensitasnya, tetapi yang lebih penting adalah keselamatan di jalan raya dapat ditingkatkan.
Program yellow box akan dimulai pada bulan puasa, sekaligus menjadi program tanggung jawab sosial (social responsibility) IMI bersama klub-klub otomotif.
Bila biasanya bulan Puasa diisi dengan membagi-bagikan makanan untuk buka puasa atau makanan sahur kepada para petugas yang bertugas di jalan raya, kali ini diisi dengan cara mengedukasi pengguna jalan untuk memahami makna yellow box.
“Pada aksi simpatik ini, kami juga akan mengingatkan pengemudi untuk selalu menggunakan sabuk keselamatan, penggunaan kursi bayi, helm dan larangan menggunakan telepon seluler,” ujar Jeffrey JP, Sekjen PP IMI.
Program yellow box merupakan program kampanye keselamatan yang juga diinisasi oleh FIA, melalui kampanye FIA Action for Road Safety.
Program ini dilaksanakan oleh seluruh badan-badan otomotif yang menjadi anggota FIA di seluruh dunia sejak tahun 2011. Program A Safe Road to School merupakan salah satu bagian dari program FIA Action for Road Safety.
Data kecelakaan di Indonesia masih tergolong tinggi. Menurut catatan Kementerian Perhubungan (2014), sebanyak 29 orang meninggal dunia di jalan raya dan 80 ribu lainnya mengelamai cedera atau cacat.
Itu berarti 80 orang meninggal setiap hari atau 1 orang setiap 20 menit. Data itu juga menunjukkan bahwa kecelakaan di jalan raya masih menjadi penyebab utama kematian bagi anak-anak dan kaum muda produktif berusia 5-29 tahun.
Kepolisian Republik Indonesia menargetkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 50 persen dalam waktu 10 tahun.
Target ini sejalan dengan program Decade of Action for Road Safety yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai bulan Maret 2010. IMI bersama klub-klub otomotif akan berpartisipasi dalam membantu pemerintah yang berkeinginan menekan angka kecelakaan lalu lintas.