Ditulis oleh : Arief Poyuno, Waketum DPP Gerindra
TRIBUNNERS - Serbuan tenaga kerja asing ilegal rupanya sudah tidak dapat ditahan lagi, dan jumlahnya sudah puluhan ribu.
Hal ini terbukti dengan data data yang didapat oleh Partai Gerindra dari para kadernya didaerah daerah.
Untuk menghindari pengawasan yang ketat dari imigrasi dan dinas pengawas ketenagakerjaan, biasanya tenaga kerja asing ilegal yang low skill masuk lewat jakarta dan Bali dengan visa turis lalu menyebar ke daerah daerah remote area dimana terdapat pabrik sawit, karet, dan perusahaan-perusahaan pertambangan.
Seperti yang terjadi di provinsi Riau. Disana Partai Gerindra mendapatkan laporan bahwa ribuan buruh anggota sebuah serikat buruh diancam dipecat dan digantikan TKA ilegal.
Langkah langkah anggota dewan provinsi Riau dari Partai Gerindra yang menerima laporan langsung memanggil Kepala dinas Ketenaga Kerjaan untuk melakukan dengar pendapat.
Partai Gerindra juga meminta data terkait jumlah TKA yang bekerja di Provinsi Riau. Namun Kadisnaker Riau menolak memberikannya.
Hal ini tentu patut dicurigai bahwa terdapat mafia di Disnaker Riau yang membiarkan adanya TKA low skill yang disinyalir berkewarganegaraan RRC di provinsi Riau.
Selain itu, terdapat pula beberapa organisasi serikat pekerja yang tidak memiliki anggota, dan tidak terdafatar Disnakertrans, namun diduga terlibat 'permainan' dana bansos Provinsi Riau
Karena itu Gerindra mendesak Depnaker melakukan verifikasi terhadap jumlah TKA ilegal di Riau serta organisasi-organisasi serikat pekerja di Riau.
Hal ini penting agar memberikan kesempatan kepada masyarakat Riau dan Indonesia mendapatkan lapangan kerja yang tersedia di Riau.