News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Yoyoh Warungnya Seperti Madu yang Dikerubungi Lebah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoyoh Junariah

Ditulis oleh : Ridhuan Habibie

TRIBUNNERS - Yoyoh Junariah (38) janda berusia 38 tahun asal Kampung Cimaraca, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor ini sudah ditinggal suaminya sejak pertengahan tahun 2014 lalu.

Suaminya meninggal akibat kecelakaan motor. Sejak saat itulah ia harus menjadi ibu sekaligus ayah untuk putra-putrinya.

Dari pernikahannya, ia memiliki 3 orang anak.

Beruntung, anaknya yang pertama ditanggung biaya sekolahnya oleh salah seorang kerabat di daerah Tebet, Jakarta.

Kini tinggal Sulthan (8 th) dan Madu (3 th) yang menjadi tanggungannya.

Yoyoh terus berpikir keras bagaimana cara untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan sehari-hari anaknya.

Ia berniat ingin membuka kembali warung kelontong di depan rumahnya.

Saat suaminya masih hidup Yoyoh memang pernah membuka usaha warung kelontong dan penghasilannya cukup besar.

Namun itu tak bertahan lama karena banyaknya pelanggan yang hutang sehingga warungnya pun bangkrut.

Dan kini ia ingin kembali membuka warung itu untuk menopang kehidupannya.

Permasalahan yang muncul kemudian ialah ketiadaan modal. Yoyoh pun kemudian terus berikhtiar sambil tak pernah putus berdoa agar Allah memberikannya kemudahan.

Alhamdulillah atas izin Allah, Yoyoh dipertemukan dengan LAZ Al Azhar melalui program Keluarga Berdaya.

Pada bulan April tahun 2015 LAZ Al Azhar memberikan bantuan modal usaha agar Yoyoh bisa kembali membuka warungnya.

Terlihat wajah bahagia saat Yoyoh mendengar maksud kedatangan Tim Keluarga Berdaya.

Matanya yang berkaca-kaca seakan menggambarkan bahwa ia tak mampu mengungkapkan kebahagiaan yang ia alami lewat untaian kata.

“Rencananya saya mau kerja dulu beberapa bulan untuk cari modal buat warung. Tapi gak tega juga kalau harus ninggalin anak saya yang masih kecil. Terima kasih untuk Al Azhar yang sudah membantu kami," ujar Yoyoh sambil menahan haru.

Ia pun menamakan warung nya dengan nama “Warung Madu”.

Ketika ditanya alasannya, ia menjawab karena itu merupakan nama putri kecilnya. "Dan Saya juga berharap semoga warung ini ramai oleh pembeli seperti lebah yang mengerubungi madu,” ujarnya.

Setahun berjalan, kini kondisi Yoyoh jauh lebih baik. Penghasilan dari warung nya mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

Ia tak lagi harus meninggalkan anaknya untuk bekerja mencari rupiah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan anak-anaknya bisa ia pantau secara langsung perkembangan dan pertumbuhannya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini