News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Kearifan Lokal sebagai Pembentuk Indentitas bangsa

Penulis: Yudi Pratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Udin Nganga (kiri), Burhan (tengah) dan Bolot (kanan) saat tampil membawakan lenong betawi pada acara Gelar Budaya Betawi di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (9/11/2014). Acara gelar budaya betawi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal budaya betawi. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNNERS - Krisis identitas generasi muda Indonesia merupakan persoalan yang masif. 

Dampak dari globalisasi sangat terasa dampaknya, dan berimbas terciptanya krisis identitas yang dialami oleh masayarakat Indonesia saat ini terlebih pada generasi muda yang cenderung lebih menyukai kebudayaan barat sebagai kiblat atau gaya hidup mereka.

Masalah kini timbul bagaiama untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kearifan lokal. Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah bagaiamana untuk membangun pondasi yang kuat pada diri para peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, dan implikasinya adalah dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu rasanya perlu untuk membentuk karakter siswa untuk menciptakan manusia Indonesia yang sesungguhnya.

Dalam hal ini pendidikan karakter yang terkandung dalam kurikulum sebagai dasar dari sistem pembelajaran haruslah disisipkan nilai-nilai kearifan lokal. Hal ini akan membangkitkan rasa sadar memiliki siswa terhadap kebudayaan yang ada di daerah mereka.

Nilai-nilai filsofi yang terkandung di dalam kearifan lokal menyimpan semua hal tentang kebaikan, pesan-pesan tentang kehidupan  dan nasihat-nasihat.

Apabila hal ini dimasukan ke dalam proses pembelajaran tanpa disadari akan membantu siswa dalam pembentukan karakter mereka sekaligus juga dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap kebudayaan lokal mereka.

Tentu saja peran peserta didik akan sangat vital dalam sebagai fasilisator diharapkan dapat membimbing siswa mencapai tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan kearifan lokal untuk pembentukan karakter siswa.

Sehingga pada masa depan generasi muda dapat menjadi manusia Indonesia yang sesungguhnya dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri bangga menjadi bagian dari Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini