News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

BPI: Cabut Subsidi Listrik dan Pangkas Alokasi Subsidi di RAPBN-P 2016 Jokowi Bikin Rakyat Sengsara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Memimpin Rapat Terbatas Membahas tentang Dosen Non PNS pada Perguruan Tinggi Negeri Baru di Kantor Presiden, Rabu (06/01/2016) TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev/Setpres

Ditulis oleh : Bimata Politica Indonesia

TRIBUNNERS - Indonesia dibawah kepemimpinan Jokowi-JK mengalami darurat anggaran, hal tersebut dapat dilihat dari Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2016 dengan memangkas alokasi anggaran 10 lembaga kementrian dalam RAPBN-P 2016 sebesar Rp 50 triliun termasuk dipangkasnya subsidi bahan bakar minyak solar dan gas elpiji 3 kg.

Direktur Ekskeutif Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha mengatakan, rezim Jokowi-JK saat ini sedang kesulitan anggaran dan lagi-lagi harus mengorbankan rakyat menelan pil pahit seperti dipangkasnya subsidi Sollar, gas elpiji 3 kg dan penghapusan subsidi listrik 900 VA.

Hal tersebut jelas akan sangat membuat rakyat perlu mengencangkan ikat pinggang.

"Disaat harga-harga meroket tinggi kini rezim Jokowi –JK telah mempersiapkan kebijakan yang jelas tak pro rakyat dan akan membuat rakyat semakin menderita, karena kebijakan pencabutan subsidi tersebut akan menambah harga-harga komoditi semakin naik dan tak terkendali. Kebijakan tersebut adalah kebijakan sepihak yang hanya menguntungkan pemerintah bukan rakyat," kata Panji.

Jadi wajar saja banyak kalangan saat ini mempertanyakan kemampuan Jokowi dalam mengelola negara.

Pasalnya, mengapa Jokowi lebih senang mencabut subisidi rakyat daripada membuat kebijakan alternatif lain? dan lantas kemanakah larinya uang rakyat hasil pencabutan subsidi BBM?

Apakah benar yang selama ini dikhawatirkan jika Indonesia di bayang-bayangi krisis ekonomi hingga membutuhkan dana besar?

"Intinya terima kasih Pak Jokowi kebijakan anda membuat rakyat semakin tak berdaya," kataPanji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini