News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

KKN PPM UGM Mengadakan Mitigasi Bencana di Desa Wukirsari

Penulis: Arriqo Fauqi R
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desa Wukirsari merupakan satu dari lima desa tangguh bencana yang berada di Kabupaten Sleman.Masyarakat di desa Wukirsari adalah penerima dampak langsung dari bencana erupsi gunung Merapi, Sebagian dusun di desa Wukirsari masuk dalam wilayah kawasan rawan bencana (KRB) 2 dan 3. Tim KKN PPM UGM SLM-02 bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti BPBD, BPPTKG, dan IAGI melakukan mitigasi bencana di desa Wukirsari.

TRIBUNNERS - Desa Wukirsari merupakan satu dari lima desa tangguh bencana yang berada di Kabupaten Sleman.

Masyarakat di desa Wukirsari adalah penerima dampak langsung dari bencana erupsi gunung Merapi, Sebagian dusun di desa Wukirsari masuk dalam wilayah kawasan rawan bencana (KRB) 2 dan 3.

Tim KKN PPM UGM SLM-02 bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti BPBD, BPPTKG, dan IAGIĀ  melakukan mitigasi bencana di desa Wukirsari.

Sasaran utama dari kegiatan tersebut adalah masyarakat di desa Wukirsari dan Siswa di sekolah siaga bencana (SSB).

Pada tanggal 18-19 Juli 2016 dilaksanakan mitigasi bencana di 3 SSB yang ada di Desa Wukirsari yaitu di SD Negeri Kiyaran 1, SD Negeri Kiyaran 2, dan SMP Negeri 1 Cangkringan.

Mitigasi bencana tersebut berupa penyuluhan pengenalan bencana alam dan simulasi bencana erupsi gunungapi dan gempa bumi.

Kemudian, pada tanggal 20-21 Juli 2016 Tim KKN UGM 2016 membantu Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Barak Penggungsian yang diselenggarakan di barak pengungsian Tanjung.

Kegiatan tersebut meliputi pemberian materi yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2016, sedangkan untuk simulasi bencana dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2016.

Kegiatan mitigasi bencana tersebut bertujuan untuk membangun masyarakat yang tangguh bencana sekaligus untuk meningkatkan kapasitas masyakat dalam menghadapi bencana alam khususnya erupsi gunung Merapi yang tidak seorangpun tahu kapan terjadinya.

Adanya partisipasi langsung dari masyarakat merupakan kunci utama dalam proses mitigasi bencana karena masyarakat merupakan subjek dan sekaligus objek dalam upaya pengurangan resiko bencana, sehingga dampak bencana alam baik berupa korban jiwa maupun dampak material dapat di minimalisir.

Selengkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini