Oleh: Alex Palit
Saya mengenal sosok Ersa Sasmita, kala itu kita sama-sama berprofesi sebagai jurnalis. Kita sering bertemu dan berkongkow di lobby Taman Buaya – TVRI Jakarta.
Kita sering melakukan liputan mewawancari dan memotret artis-artis pengisi acara di TVRI.
Kala itu memang cuma baru ada televisi pemerintah, TVRI, jadi hampir semua wartawan hiburan dan musik nimbrungnya di Taman Buaya.
Kita pun kemudian dikenal dan mendapat julukan sebagai “Wartawan Taman Buaya”.
Salah satu kenangan yang tidak pernah terlupakan yaitu kala kita melakukan pengepungan untuk mewawancari penyanyi Hetty Koes Endang.
Dan salah satu lagi cerita, setiapkali ketemu dia, yang saya tanya dulu dari dia adalah album fotonya hasil jepretannya yang wangi-wangi.
Waktu berlalu, seiring perjalanan waktu itu pula kita pun jarang bertemu lantaran kegiatan masing-masing.
Paling kita bersuanya lewat fesbuk, saling mengapresiasi beri jempol dan komentar. Ia memang banyak mengisi akun fesbuknya dengan puisi-puisi karyanya.
Kala itu saya tidak pernah mengetahui bahwa ia seorang penyair, penyuka dan penulis puisi. Kala itu yang saya tahu, ia adalah fotografer penghobi motret yang wangi-wangi.
Saya pun sempat kaget dan dibarengi rasa bangga punya teman Ersa Sasmita, ketika ia berhasil menerbitkan buku kumpulan puisinya, berjudul “Geisha”.
Saya bukan pembaca sejati buku sastra. Saya bukan pula penikmat sejati bacaan buku puisi. Termasuk saya belum pula berkesempatan membaca kumpulan puisinya “Geisha”, karya sahabat saya, Ersa Sasmita.
Tapi setidaknya dengan keberhasilannya menerbitkan buku puisinya, pasti karya puisinya sudah memenuhi standart karya sastra yang layak diterbitkan, dipublikasi, dan diapresiasi.
Mudah-mudahan “Geisha” juga layak mendapat tempat dan mendapat apresiasi para pengamat sastra puisi di “Lomba Puisi 2016”.
Dan tulisan ini tak lebih dari bentuk ungkapan, ucapan dan apresiasi dari sahabat untuk sahabat Ersa Sasmita sebagai rasa bangga atas keberhasilannya menerbitkan buku kumpulan puisinya, “Geisha”. Selamat ya Kek, tetap semangat, terus berkarya, dan sukses selalu!
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”