TRIBUNNERS - Semua jembatan penghubung di jalan Simpang-Bayah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang berstatus jalan nasional atau kewenangan Pemerintah Pusat rusak parah.
Di ruas jalan tersebut ada sebanyak lima jembatan panjang, hanya dua diantaranya yang masih layak dilintasi.
Jembatan yang rusak parah itu antara lain, Jembatan Nambo yang berlokasi di Desa Pagelaran, Kecamatan Malingping.
Selanjutnya, Jembatan Sukahujan yang berlokasi di Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, dan jembatan Cisiih yang berlokasi di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan.
Rata-rata, kerusakan jembatan itu sudah hampir satu tahun, dan baru-baru ini satu jembatan diantaranya, yakni jembatan Sukahujan kondisinya nyaris putus.
Agar bisa dilintasi, warga memperbaikinya dengan memasang potongan pohon kelapa untuk menutup kerusakan pada jembatan sepanjang kurang lebih 70 meter tersebut.
Sementara, pada jembatan Nambo dan jembatan Cisiih, pihak pemerintah memperbaiki kerusakan jembatan itu hanya menutupinya dengan lempengan besi.
Kondisi ini mengancam terhadap kelangsungan roda perekonomian di wilayah yang saat ini berdiri Pabrik Semen Terbesar se Asia Tenggara milik PT Cemindo Gemilang yang merupakan salah satu proyek Masterplan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).
Jika salah satu dari lima jembatan itu terputus, maka dipastikan ratusan ribu warga di wilayah tersebut terisolir.
Sebab tidak ada jalan alternative lainnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya penghubung antara Smpang-Bayah sampai batas Provinsi Banten-Jawa Barat.