TRIBUNNERS - International Atomic Energy Agency (IAEA) dan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Wina sepakat bekerjasama membuka program khusus bagi mahasiswa dan sarjana lulusan dari Indonesia untuk magang di badan nuklir internasional tersebut.
Program tersebut bertujuan untuk menampung besarnya minat generasi muda Indonesia untuk magang di luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir PTRI Wina mencatat terdapat kecenderungan peningkatan minat mahasiswa Indonesia untuk menjalani program magang di luar negeri.
PTRI Wina menilai keberadaan sejumlah markas besar organisasi internasional di kota Wina merupakan peluang strategis yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan minat magang mahasiswa Indonesia tidak hanya ke Perwakilan RI namun juga ke organisasi internasional, dimulai dengan IAEA.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI/PTRI Wina, Febrian A. Ruddyard, dalam pertemuannya dalam pertemuannya dengan Direktur Divisi Sumber Daya Manusia IAEA, Kate Rojkov, tanggal 16 Februari 2017 kemarin menyebutkan bahwa jumlah aplikasi magang yang diterima oleh KBRI/PTRI Wina terus meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan minat magang ke luar negeri didukung oleh perkembangan ekonomi di Indonesia yang lebih baik yang tercermin dari kemampuan keuangan peserta magang dan penguasaan bahasa Inggris yang sudah lebih baik.
Lebih jauh beliau menilai bahwa pengalaman magang di organisasi internasional, khususnya IAEA, akan memberikan leverage generasi muda Indonesia dalam memasuki dunia kerja saat ini yang sangat kompetitif.
IAEA sendiri menyambut baik inisiatif Indonesia. ‘We’re in together’, ujar Rojkov. Rojkov juga menegaskan bahwa organisasi PBB menawarkan suasana kerjayang nyaman dan peluang interaksi dengan warga negara dunia, yang membolehkan peserta magang membangun keterampilan terkait.
IAEA telah memiliki program magang bagi mahasiswa dan fresh graduateyang berasal dari 168 negara anggotanya.
Persaingan untuk dapat diterima melalui program regular ini cukup ketat dengan daftar antrian mencapai 900 calon peserta per tahun.
Kerjasama program magang Indonesia – IAEA atas biaya sendiri ini diharapkan mampu menjadiplatform yang lebih terarah bagi peserta magang asal Indonesia dengan penempatan sesuaidengan minat calon peserta.
IAEA menerima peserta magang dari berbagai latar belakang ilmu seperti hubungan internasional, humas, manajemen, ekonomi, pertanian, kelautan, lingkungan, sosial budaya, kedokteran, peternakan, komputer, fisika, kimia, biologi, dan bidang teknik termasukteknik nuklir.
Program magang berdurasi 3 sampai 12 bulan. Calon peserta yang akan mengikuti programkerjasama ini harus mendapatkan rekomendasi setidaknya dari pihak universitas.
“IAEA telah beberapa kali menyampaikan minatnya untuk menerima peserta magangdari Indonesia. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Departemen Kerjasama Teknis, Aplikasi Nuklir dan Energi Nuklir IAEA kepada Indonesia”, demikian penjelasan Atase Ilmu Pengetahuan KBRI/PTRI Wina, Johanna M.C. Johari.
Atase Ilmu Pengetahuan akan menangani langsung penyaluran peserta magang Indonesia ke IAEA.Bagi mahasiswa dengan prestasi menonjol akan diberikan peluang perpanjangan magang atas biaya IAEA.
Selain posisi magang, IAEA juga menawarkan posisi Junior Professional Officer berdurasi 2 tahun, dimana biaya sepenuhnya berasal dari calon peserta melalui beasiswa negara asal atau sponsor lainnya.
Selain markas di Wina, IAEA juga memiliki laboratorium aplikasi nuklir dan lingkungan di Seibersdorf, Austria, dan laboratorium lingkungan kelautan di Monaco.