News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Pertamina Dinilai Mampu Kelola Blok Masela Sendiri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Blok Masela

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai Blok Masela bisa dikelola. Namun syaratnya harus mengajak pihak asing lain agar mendapatkan produksi maksimal.

Pengamat Energi asal UGM Fahmy Radi menilai opini Kepala Bappenas adalah contoh mental terjajah. Menurut Fahmy Pertamina secara mandiri bisa mengelola Blok Masela tanpa bantuan asing.

"Padahal, jika itu terjadi terus-menerus dan tidak pernah dihentikan, maka sampai kapan pun Indonesia tidak akan berdaulat secara energi," kata Fahmy, Rabu (28/2/2017).

Fahmy melanjutkan, pemikiran seperti itu memang keliru. Sebab, dilihat dari berbagai aspek, Pertamina sangat mampu mengelola blok migas, bahkan termasuk melakukan eksplorasi migas yang memiliki risiko tinggi.

"Pertamina bahkan memiliki prestasi yang baik. Ketika mereka mengambil alih Blok Madura dari Conoco Philips, dua tahun kemudian produksi blok tersebut meningkat tajam," kata dia.

Fahmu juga memaparkan tidak hanya di dalam negeri, Pertamina juga bepengalaman ketika mengambil alih perusahaan migas Prancis, Maurel dan Prom. Hal yang menarik menurut Fahmy ketika menggarap sumur atau ladang minyak di luar negeri, secara tidak langsung Pertamina juga menyerap teknologi yang mutakhir.

Dari sanalah Fahmy membandingkan, Pertamina dengan Petronas. Menurutnya, perusahaan migas asal Malaysia tersebut bisa menjadi pemain kelas dunia, karena pemerintah memberikan kepercayaan dan kesempatan Petronas untuk mengelola blok migas mereka.

"Petronas bisa maju dan disegani, karena di sana tidak ada pemimpin bermental terjajah, lanjutnya," kata Fahmy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini