Fenomena umum yang terlihat di lembaga pendidikan adalah kesibukan menghadapi Ujian Nasional digesa pada saat peserta didik duduk di kelas VI pada pendidikan dasar, kelas kelas IX pada tingkat SMP sederajat dan kelas XII pada tingkat SMA sederajat.
Pada saat itu dilaksanakan kelas sore, belajar tambahan, try out dan sebutan lainnya.
Sementara peserta didik yang duduk di kelas sebelumnya tidak dibuat perlakuan untuk menghadapi Ujian Nasional itu.
Bagi peserta didik yang tidak terbiasa belajar, dengan belajar pagi, sore dan bahkan malam tentu saja cara ini tidak akan berhasil maksimal.
Belajar rutin dengan waktu yang tidak terlalu lama akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan belajar ketika menghadapi ujian dengan durasi waktu yang panjang. Sistem kebut semalam tidak akan pernah efektif dalam menghadapi ujian.
Sekolah harus sudah mulai membuat perencanaan agar sejak siswa diterima (Kelas VII dan Kelas X) sudah dipersiapkan untuk menghadapi Ujian Nasional.
3) Pemerataan kualitas tanaga pendidik, kependidikan serta sarana prasarana pendidikan
Kesuksesan Ujian Nasional salah satunya ditentukan oleh kualitas tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
Apabila kualitas telah merata tentu saja pelaksanaan Ujian Nasional bagi sekolah tidak lagi menjadi ketakutan.
Kesenjangan kualitas tenaga pendidik, tenaga kependidikan serta sarana prasarana pendidikan yang sangat timpang antar daerah akan memancing tindakan tidak jujur.
Permasalahan kesenjangan kualitas tenaga pendidikan di satu daerah dengan daerah lain masih terasa. Sebagian guru cenderung lebih memilih mengajar di kota dibandingkan di desa.
Selain kesenjangan kualitas, perbedaan kuantitas juga masih dirasakan di sekolah. Ada sekolah yang tidak memiliki guru mata pelajaran tertentu, atau tidak memiliki jumlah tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perbedaan kelengkapan sarana prasarana antar sekolah akan menjadi sumber ketakutan tersendiri bagi sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional. Pelaksanaan UNBK mengharuskan peserta didik terbiasa menggunakan komputer. Ketika peserta didik belum terbiasa, tentunya menjadikan permasalahan tambahan selain masalah menjawab soal ujian mereka juga akan bermasalah dalam penggunaan komputer.
Pemerintah harus bisa mewujudkan pemerataan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, kependidikan serta sarana prasarana pendidikan. Ketersediaan perpustakaan sekolah mutlak diperlukan, begitu juga laboratorium dan perlengkapan pembelajaran lainnya. Tanpa pemerataan tersebut Ujian Nasional akan tetap menjadi sesuatu yang takut untuk dihadapi.