Oleh: Haris Pertama
Kandidat Ketua Umum KNPI
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah seharusnya mampu membuat rakyatnya hidup sejahtera.
Namun kenyataannya hingga generasi milineal belum terwujud apa yang menjadi cita-cita bangsa yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu penyebab utama dari keterbelakangan bangsa Indonesia adalah merajalelanya praktik-praktik korupsi dalam sistem pemerintahan dan proses pembangunan.
Korupsi bahkan ditenggarai sudah menjadi budaya, kebiasaan yang dianggap wajar bukan saja oleh para penyelenggara negara, tetapi bahkan dalam pandangan masyarakat biasa, korupsi juga dianggap perilaku wajar.
Dalam banyak penelitian banyak mendapatkan fakta-fakta yang cukup memprihatinkan karena budaya korupsi memang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Tindak korupsi bukan hanya dilakukan oleh pejabat negara tetapi juga dilakukan oleh masyarakat sipil baik dari golongan tinggi sampai golongan rendah. Hal tersebut yang menyebabkan korupsi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat indonesia.
Namun sejarah korupsi bukanlah budaya asli Indonesia, korupsi adalah salah satu peninggalan jaman penjajahan yang tersisa.
Menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perilaku korupsi tersebut merupakan warisan dari zaman penjajahan Belanda.
Perusahaan Dagang Hindia Belanda (VOC) akhirnya tutup karena perilaku korup para pejabatnya.
Sehingga, jika hingga hari ini masih ada orang Indonesia yang belum mampu menanggalkan perilaku itu, maka ia masih terikat pada warisan zaman penjajahan.
Warisan budaya buruk peninggalan Belanda tersebut ibarat virus telah menggerogoti perilaku dan sistem penyelenggaraan negara kita dari era kemerdekaan hingga kini era reformasi.
Dalam banyak data, dari tahun 2004 hingga 2016, total sudah ada 650 orang dari beragam latar belakang yang ditangkap oleh KPK. Banyaknya para pejabat yang ditangkap menandakan perilaku korupsi dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Komitmen Pemerintah Jokowi
Pemberatasan Korupsi dalam sistem dan kehidupan kita sebagai bangsa memang tidak mudah.