Oleh: Alex Palit
Setelah 45 tahun menggeluti musik, mulai bermain musik di gereja, keroncong, jazz dan mentok di rock, akhirnya gitaris kelahiran Malang – Jawa Timur, 1 Januari 1958, bernama lengkap Emmanuel Herry Hertoto yang ngetop dengan nama Toto Tewel berhasil mewujudkan obsesi dan impiannya punya album solois instrumental yang diberi titel “Miberdhewen”.
Menandai perilisan album solonya yang diproduksi dibawah bendera Pelampung Records, gitaris grup rock Elpamas inipun mempertontonkan kepiawaiannya mengulik gitar dengan menggelar pertunjukan di Warung Apresiasi (Wapres) – Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis malam (19/4).
Sebagaimana judulnya “Miberdhewen” yang diambil dari bahasa Jawa berarti “Terbang Sendiri” yang mengartikan bahwa proses penggarapan album yang makan waktu sekitar dua tahun ini semuanya pengisian musiknya ia kerjakan sendiri.
Bahkan di antara 7 nomor lagu yang dikemas di “Miberdhewen” seperti Macan Jantan, termasuk dua bonus track lagu milik Rush grup band asal Kanada berjudulYYZ dan La Villa Starangiato yang diaransirnya sering dibawakan saat tampil solois.
Sudah tentu, semoga album “Miberdhewen” ini menjawab kerinduan para penggemar gitaris rock yang pernah penyandang predikat the best guitaris secara tiga kali beruntun tahun 1984, 1985 dan 1986 di Festival Rock se-Indonesia versi Log Zhelebour.
Dalam perjalanan karirnya, gitaris yang tetap setia di Elpamas ini telah mengukir reputasi tersendiri di panggung rock Indonesia. Sebelum di Elpamas, ia sempat bergabung di Q-Red, Ogle Eyes dengan vokalisnya Micky Jaguar.
Ia juga banyak membantu mengisi lengking gitar dalam proyek album rekaman sejumlah artis, diantaranya Mel Shandy, Bangkit Sanjaya, Ikang Fawzi, Anggun C Sasmi, Yossie Lucky, Metal Boyz, dan Sawung Jabo.
Selain gabung di Elpamas, gitaris yang punya massa penggemar tersendiri ini juga ikut memperkuat kelompok musik Swami, Dalbo, Sirkus Barock, dan Kantata Takwa hingga Kantata Barock. Termasuk juga direkrut jadi gitaris pengiring Iwan Fals.
Saat gabung di Swami atau Kantata Takwa, sosoknya lebih banyak sembunyi di balik bayang-bayang nama besar Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie Soeryoprayogo, dan Setiawan Djody. "Di situ aku khan cuma prajurit," katanya merendah.
Selain jago ngulik gitar, Toto Tewel juga telah membuktikan kemampuannya sebagai aranjer. Antara lain ketika dipercaya menggarap single hits lagu Bila Engkau Izinkan (Hengky Supit), Menangis (Franky Sahilatua), album Perahu Retak (Franky Sahilatua), Misteri Cinta dan Warning! Global Warning album solo Setiawan Djody.
Akhirnya setelah 45 tahun malang-melintang di panggung musik, Toto Tewel berhasil mewujudkan obsesinya merilis album solois instrumental “Miberdhewen”.
Semoga dengan dirilisnya album ini selain bentuk aktualisasi diri juga semakin memperteguh eksistensinya sebagai salah satu gitaris rock terbaik Indonesia. Salam satu jiwa \m/.
* Alex Palit, penyuka rock, pendiri “Forum Apresiasi Musik Indonesia” (Formasi), menulis buku grup rock legendaris God Bless dengan judul “God Bless and You: Rock Humanisme” penerbit Elex Media Komputindo (2017)