TRIBUNNERS - Gaya hidup yang salah bisa memicu bahaya bagi kesehatan, jika anda menerapkan gaya hidup yang tidak tepat ada risiko peningkatan kerusakan pada organ vital pada tubuh seperti kerusakan liver.
Nah, kedua makanan yang tercantum di bawah ini berbahaya bagi liver, jika Anda ingin memiliki hati atau liver yang sehat sebaiknya jauhi segera kebiasaan makan makanan ini.
1. Minum Alkohol
Ketika seseorang meminum alkohol, alkohol dengan cepat diserap ke dalam darah melalui mukosa lambung dan usus. Darah dalam tubuh ini melewati liver atau hati sebelum dialirkan ke jantung, dan sebagian besar asupan alkohol melewati hati untuk diproses penyaringan.
Di sini, sistem enzim mengubah jumlah alkohol menjadi reaksi kimia yang menghasilkan karbon dioksida dan air, dan kemudian melepaskannya melalui urin dan paru-paru.
Karena itu, hati adalah tempat dimana konsentrasi alkohol tertinggi dibandingkan dengan organ lain di dalam tubuh.
Namun, kemampuan hati untuk mengolah alkohol terbatas, dan hanya dapat menangani sejumlah alkohol per jam. Jika seseorang meminum terlalu banyak alkohol, kadar alkohol dalam darah akan tinggi, hati tidak dapat mengatasinya dan hati atau liver menjadi lemah dan alkohol akan berubah menjadi racun
Jika ini terjadi dalam jangka panjang menyebabkan penyakit hati berlemak, hepatitis, sirosis dan akhirnya kanker hati.
2. Makanan Berjamur
Makanan yang penuh jamur sebaiknya dihindari karena makanan ini bisa merusak liver Anda. Banyak makanan yang mudah ditumbuhi jamur, seperti beras, jagung, roti dan lain-lain. Bahkan makanan kaleng dan makanan yang disimpan dalam lemari es, belum aman dari jamur.
Aflatoksin merupakan jenis jamur yang mudah tumbuh dimakanan, jamur ini adalah salah satu penyebab kanker hati, menurut situs Xahoi.com, Aflatoksin berbahaya bagi seluruh tubuh tetapi bisa memicu kerusakan serius pada hati. Ketika memasuki hati, jamur ini bisa memicu hati berlemak, sirosis, dan kanker hati.
Jika orang terinfeksi hepatitis B dan menelan jamur yang mengandung Aflatoxin, risiko kanker akan meningkat 60 kali dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi hepatitis B.