TRIBUNNERS - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) hingga akhir tahun 2018 menargetkan total kontrak sebesar Rp 7,92 triliun. Adapun realisasi hingga kuartal I-2018 senilai Rp 7,04 triliun atau 88,2 persen dari target.
"Dari total kontrak 7,04 triliun, sisa kontrak tahun 2017 sebesar Rp 6,31 triliun dan kontrak baru di tiga bulan 2018 sebesar Rp 723,7 miliar," kata Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Affifuddin Suhaeli, di Jakarta, Senin (14/5).
Baca: Sebelum Meninggal, Gogon Pingsan di Kamar Hotel Setelah Mengisi Acara Kampanye di Lampung
Dia mengatakan, kontrak tersebut di antaranya didapat dari pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Elevated II untuk pengadaan jembatan (steel bridge) sepanjang 36.800 meter. "Ini merupakan proyek jalan tol susun pertama di Indonesia," kata dia.
Dia mengatakan, pada 2017 BUKK menggunakan capex sebesar Rp900 miliar untuk penyertaan PT Bukaka Energi di PT Poso Energy. "Sumber capex kami di 2018 berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan," ucap Affifuddin.
Lebih lanjut dia menyebutkan, dari 17 proyek yang sedang dijalankan BUKK, ada dua proyek utama bernilai kontrak terbesar, yakni Tol Jakarta-Cikampek Elevated II mencapai Rp2,95 triliun dan Bundling Contract III senilai Rp1,19 triliun.
Dia mengungkapkan, proyeksi kontrak pada tahun ini mencapai Rp7,92 triliun, namun realisasi hingga Kuartal I-2018 senilai Rp7,04 triliun. "Sisa kontrak hingga 31 Desember 2017 sebesar Rp6,31 triliun dan kontrak baru di 2018 sebesar Rp723,7 miliar," kata Affifuddin.
Affifuddin menambahkan, hingga akhir Kuartal I-2018, BUKK mampu meraih laba bersih tahun berjalan sebesar Rp88,03 miliar atau lebih besar dari perolehan di periode yang sama 2017 senilai Rp38,99 miliar. "Sampai akhir Maret 2018, laba per saham BUKK sebesar Rp33 per unit saham," imbuhnya.