TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaum intelektual muda diharapkan nantinya bisa mengelola wakaf secara produktif sehingga wakaf mampu menghasilkan empat dampak positif sekaligus.
Demikian salah satu poin yang disampaikan Ketua BWI Mohammad Nuh pada peluncuran kegiatan perdana "Wakaf Goes to Campus" di kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, pada Kamis (25/5/2018) siang.
“Kita harapkan mereka bisa mengelola wakaf secara produktif sehingga wakaf bisa memiliki empat dampak sekaligus,” kata Mohammad Nuh, dalam keterangannya.
Dampak pertama, kata Nuh, wakaf bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pengelolaan wakaf secara produktif dan profesional, harta wakaf akan menghasilkan keuntungan dan keuntungan itu bisa disalurkan kepada masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat.
Baca: Mengenal Keunikan Skema Pembiayaan Bank Wakaf Mikro
Dampak kedua, wakaf akan melahirkan banyak enterpreneur karena penghimpunan dan pengelolaan wakaf produktif mau tidak mau harus dilakukan dengan cara-cara kreatif.
Dampak ketiga, wakaf melahirkan banyak pebisnis andal karena wakaf produktif tidak akan berhasil tanpa dikelola dengan manajemen bisnis yang profesional sebagaimana bisnis-bisnis komersial.
Dampak keempat, sebagai puncaknya, wakaf dan semua pegiat wakaf berkontribusi positif bagi pembangunan nasional.
“Itu konsep dasar kita dan kita sosialisasikan melalui Wakaf Goes to Campus,” kata Nuh.
Wakaf Goes to Campus sendiri secara resmi dibuka Rektor Universitas Indonesia Prof Muhammad Anis di kampus UI Salemba.
Kegiatan perdana dilaksanakan di Universitas Indonesia bekerja sama dengan selama dua hari, 24-25 Mei 2018.
Kegiatan ini meliputi Wakaf Expo yang dihadiri bank-bank lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang dan para nazhir yang terdaftar pada BWI.
Juga ada seminar wakaf produktif bertema “Membangun startup Berbasis Wakaf” dan bedah buku Fenomena Wakaf di Indonesia: Tantangan Menuju Wakaf Produktif".
Menurut Panitia Penyelenggara, Susono Yusuf, program Wakaf Goes to Campus akan dilaksanakan di berbagai kampus di Indonesia. Kegiatan perdananya dimulai dari kampus UI Salemba selama dua hari yakni 24-25 Februari 2018.
Susono berharap 10-15 tahun mendatang negara ini akan panen kelompok intelektual, pejabat, dan pemimpin yang memiliki pemahaman yang baik tentang wakaf sehingga mampu memajukan perwakafan nasional untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa dan negara.