Sejak beberapa tahun terakhir Universitas Budi Luhur (UBL) concern terhadap pengelolaan sampah menjadi bahan berguna.
Sampah yang selama ini menjadi masalah dunia, khususnya masyarakat Jakarta, dikelola dengan sistem semi modern yang hasilnya dapat dikatakan cukup membanggakan.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Didik Sulistyanto, menjelaskan sebagai motor penggerak pengelolaan sampah di tingkat Perguruan Tinggi (PT), Universitas Budi Luhur terus melakukan upaya memberikan pemahaman akan manfaat mengelola sampah secara benar kepada para mahasiswanya, tetapi juga menularkan kepada masyarakat luas, akan pengelolaan sampah menjadi produk yang bisa dimanfaatkan.
"Sejak tahun 2012 Universitas Budi Luhur menggeluti sampah mulai proses hulu ke hilir, yang didukung penuh Ketua Yayasan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro. MBA. Selanjutnya pada tahun 2014, Universitas Budi Luhur meresmikan Bank Sampah, sekaligus sebagai peningkatan kwalitas pengelolaan sampah dengan peresmian New bank Sampah Budi Luhur pada tahun 2017," jelas Didik Sulistyanto.
Dari pengabdian yang dilakukan inilah, Universitas Budi Luhur menerima penghargaan atas keberhasilannya melalui program pengabdian masyarakat dalam pengelolaan Bank Sampah di Tahun 2018, yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kopertis Wilayah III.
Penghargaan diterima langsung oleh Rektor UBL Prof. Didik Sulistyanto, saat acara Rakorda Kopertis Wilayah 3 tahun 2018 di Hotel Bidakara, yang dibuka oleh perwakilan Kemenristekdikti Direktur Jenderal Belmawa Prof. Intan dan Dr. Illah Sailah Koordinator Kopertis III, melalui tema mewujudkan Pelayanan Prima 4.0 guna meningkatkan lulusan dan IPTEK berdaya saing.
Menanggapi penghargaan yang diterima oleh UBL, Prof. Didik, mengungkapkan rasa bahagia dan bangganya akan hasil yang diterima oleh UBL, atas pengabdian yang selama ini dilakukan oleh UBL. Hal ini menjadi bukti, bahwa apa yang dilakukan Universitas Budi Luhur merupakan suatu hal yang bermanfaat sesuai dengan semangat kebudi luhuran, yang selalu menjadi moto UBL.
"Universitas Budi Luhur selain menerima Penghargaan Pengelolaan Bank Sampah yang satu-satunya berasal dari 333 PTS se DKI, juga didaulat sebagai Koordinator Pengabdian Citarum Harum program pemerintah dalam bentuk KKN dan Pengabdian Masyarakat yang melibatkan ribuan mahasiswa ke depannya," kata Didik Sulistyanto.
Sebagai informasi, Program Pengabdian Masyarakat merupakan besutan Kemenristek Dikti, untuk memberikan semangat kepada perguruan tinggi untuk melakukan hal-hal inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas, di mana program ini Kemenristek Dikti mempersiapkan anggaran dalam pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.